AS Kembali Tabuh Genderang Perang ke China, Tak Segan Beri Hukuman Ini

2 weeks ago 11

loading...

Perang dagang AS-China semakin memanas. AS mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan untuk impor dari China. FOTO/AP

JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif tambahan 10% untuk impor dari China pada minggu depan. Tarif ini terkait dengan peran China dalam perdagangan fentanil yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan masyarakat di AS.

Selain itu, Trump juga memastikan bahwa tarif 25% akan terus berlaku untuk produk-produk dari Kanada dan Meksiko. Kebijakan ini menandakan minggu yang penting bagi agenda proteksionis perdagangan Amerika Serikat.

Tarif baru untuk China yang dijadwalkan berlaku pada hari Selasa mendatang, menggandakan tarif 10% yang sudah diberlakukan Trump sebelumnya pada produk China. Langkah ini juga bertepatan dengan penerapan tarif 25% yang sudah diterapkan pada produk dari Kanada dan Meksiko.

Dalam sebuah unggahan di platform Truth Social pada Kamis lalu, Trump memperkuat ancamannya untuk melanjutkan kebijakan tarif terhadap negara-negara tetangga Amerika. Dalam pernyataan terbarunya di Ruang Oval, Trump menyatakan bahwa Kanada dan Meksiko belum cukup bertindak untuk mengatasi penyelundupan narkoba, yang telah menyebabkan ratusan ribu kematian di AS.

"Narkoba terus mengalir ke negara kita, membunuh ratusan ribu orang," ujar Trump, merujuk pada dampak fentanil yang banyak diselundupkan melalui perbatasan Kanada dan Meksiko dilansir dari WSJ, Jumat (28/2/2025).

Baca Juga

Dibombardir Sanksi AS, Negara Tetangga Indonesia Ini dalam Masalah

Keputusan ini muncul setelah sebelumnya Trump sempat memberikan sinyal bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko bisa ditunda hingga 2 April. Namun, seorang pejabat Gedung Putih pada Kamis memastikan bahwa keputusan untuk memberlakukan tarif telah final meskipun pembicaraan mengenai hal tersebut masih terus berlangsung.

Ancaman tarif dari Trump memicu berbagai upaya negosiasi dari negara-negara terkait. Meksiko, misalnya, telah mengirimkan pasukan ke perbatasan untuk membatasi migrasi, sementara Kanada membentuk gugus tugas untuk menangani masalah fentanil. Meskipun demikian, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, menyampaikan pada konferensi pers bahwa mereka tetap optimis bisa mencapai kesepakatan, meskipun Trump dikenal dengan gaya komunikasinya yang tegas dan langsung.

Di sisi lain, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menanggapi kebijakan Trump dengan menegaskan bahwa hanya kurang dari 1% fentanil yang diselundupkan ke AS berasal dari Kanada. "Kanada bukanlah sumber masalah bagi Amerika Serikat," ujar Trudeau dalam konferensi pers di Montréal. Ia juga memperingatkan bahwa jika tarif yang tidak dapat dibenarkan diberlakukan pada Kanada, negara tersebut akan merespons dengan tindakan tegas.

Pemerintah Meksiko juga terus berupaya untuk mengatasi masalah perdagangan narkoba dengan mengekstradisi bos narkoba Rafael Caro Quintero yang menjadi buronan atas pembunuhan agen DEA pada tahun 1985. Meksiko berharap tindakan ini dapat menunjukkan komitmen mereka dalam menangani perdagangan narkoba.

Read Entire Article
Prestasi | | | |