loading...
Israel ingin Hamas musnah dari panggung konflik Palestina. Foto/X
GAZA - Israel tidak memiliki niat baik untuk melanjutkan gencatan senjata. Negara Zionis itu masih menginginkan kehancuran Hamas.
Tamer Qarmout, seorang profesor di Institut Studi Pascasarjana Doha, mengatakan tidak ada "itikad baik" antara Israel dan Hamas saat gencatan senjata Gaza berada di ambang kehancuran.
"Sekarang Israel melanggar prinsip-prinsip perjanjian ini. Mereka masih mengulang tujuan yang sama yang saling bertentangan. Mereka kembali menekankan perlunya Hamas menghilang dari panggung, bahwa jika tidak, perang tidak akan berakhir. Pemerintahan Trump tetap berpegang pada tujuan yang sama ini," katanya kepada Al Jazeera.
Fase kedua berarti penarikan total pasukan Israel dari Gaza dan menyerahkan batas-batas Gaza dengan Israel kepada Palestina, dan pimpinan Israel tidak menginginkan itu, Qarmout menambahkan.
"Niat Israel jelas sekarang. Kesepakatan yang mereka tandatangani ini tidak sesuai dengan tujuan mereka, jadi inilah mengapa mereka menarik diri sekarang."
Baca Juga: Efisiensi Tanpa Henti, Menggelorakan Revolusi Sayap Kanan
Sebelumnya, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan tidak ada pembicaraan saat ini mengenai fase kedua gencatan senjata di Gaza.
"Israel bertanggung jawab karena tidak memulai negosiasi pada fase kedua gencatan senjata," kata Qassem, dilansir Al Jazeera.
Dia mengatakan Israel ingin memperpanjang fase pertama untuk mengamankan pembebasan lebih banyak tawanan dan mungkin melanjutkan agresinya di Gaza. Ini bertentangan dengan kesepakatan.
"Israel mengingkari komitmennya untuk mengakhiri perang dan menarik diri sepenuhnya dari Gaza. Perpanjangan fase pertama tidak dapat diterima oleh Hamas," papar Qassem.
Dia menambahkan, para mediator dan negara penjamin harus mewajibkan Israel untuk mematuhi perjanjian pada tahap-tahap yang telah digariskan.
(ahm)