Kisah Legenda Kopassus Kolonel Agus Hernoto Jadi Sosok Kunci Keberhasilan Operasi Khusus

10 hours ago 7

loading...

Legenda Kopassus, Letkol Inf. Agus Hernoto harus kehilangan kaki kirinya karena diamputasi akibat tertembak tentara Belanda dalam Operasi Banteng I merebut Irian Barat (Papua). Foto/Ist

LEGENDA Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Letkol Inf. Agus Hernoto harus kehilangan kaki kirinya karena diamputasi akibat tertembak tentara Belanda dalam Operasi Banteng I merebut Irian Barat (Papua).

Agus Hernoto saat itu tergabung prajurit Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau yang sekarang dikenal dengan Kopassus.

Baca juga: Kisah LB Moerdani yang Menolak Diambil Menantu Bung Karno

Dedikasi dan keberanian prajurit baret merah di medan tempur diganjar penghargaan yang diberikan Presiden Soekarno berupa kenaikan pangkat luar biasa di Istana Merdeka, Jakarta pada 19 Februari 1963 sila.

Prajurit Kopassus kelahiran Malang, 1 Agustus 1930 ini pun naik dua tingkat dari Letnan Dua (Letda) menjadi Kapten.

Selain itu, Agus Hernoto juga mendapatkan penghargaan Satyalancana Satya Dharma yang disematkan langsung Wakil Menteri Pertama Bidang Pertahanan/Keamanan Jenderal TNI AH Nasution.

Meski berkaki satu, Agus dapat menjalankan tugas dengan baik di RPKAD. Namun harapan Agus mengabdi di kesatuannya tidak berlangsung lama, Komandan RPKAD Kolonel Moeng Parhadimoeljo mengeluarkan kebijakan baru di mana semua anggota yang invalid atau cacat akan dikeluarkan dari RPKAD.

Kebijakan itu pun langsung menimpa Agus, perwira operasi dalam Batalion I RPKAD yang dipimpin Leonardus Benyamin (LB) Moerdani atau dikenal dengan panggilan Benny Moerdani.

Moeng Parhadimoeljo memutuskan untuk memindahkan Agus Hernoto ke Staf Umum Angkatan Darat III Bagian Organisasi. Agus dikeluarkan dari Kopassus karena invalid atau cacat.

Baca juga: Kisah Jenderal Kopassus Jalankan Tugas Rahasia Menyusup ke Perbatasan Timtim

Read Entire Article
Prestasi | | | |