Kisah Perjalanan Kehidupan, dari Satu Sel Menuju Bentuk Kompleks: Zigot dan Embrio, Mana yang Lebih Dulu?

5 hours ago 3

loading...

Mana yang terbentuk lebih dulu, antara zigot dan embrio? Pertanyaan ini menarik untuk dijawab. Foto: Gemini

JAKARTA - Dalam narasi awal kehidupan ini, dua istilah seringkali muncul dan terkadang membingungkan: zigot dan embrio. Lantas, manakah yang hadir lebih dulu dalam rentetan kejadian ajaib ini?

Untuk memahami urutan kejadian ini dengan jernih, kita perlu mendefinisikan masing-masing entitas. Zigot, dalam terminologi biologi, adalah sel diploid tunggal yang terbentuk dari hasil pembuahan (fertilisasi) antara gamet jantan (sperma) dan gamet betina (sel telur atau ovum).

Proses ini menyatukan materi genetik dari kedua induk, membawa cetak biru lengkap untuk perkembangan individu baru. Zigot adalah titik awal, fondasi tunggal dari mana seluruh kehidupan akan dibangun.

Setelah terbentuk, zigot tidaklah berdiam diri. Ia memulai serangkaian pembelahan sel yang cepat dan teratur, sebuah proses yang dikenal sebagai pembelahan (cleavage). Pembelahan ini menghasilkan semakin banyak sel yang ukurannya semakin kecil, namun volume keseluruhan zigot pada awalnya tidak bertambah signifikan. Tahap-tahap awal pembelahan menghasilkan struktur padat seperti bola sel yang disebut morula.

Perjalanan berlanjut, dan morula mengalami reorganisasi membentuk blastula, sebuah struktur berbentuk bola berongga yang berisi cairan.

Di dalam blastula terdapat kelompok sel di satu sisi yang disebut inner cell mass (ICM) atau embrioblas. Inilah cikal bakal sesungguhnya dari embrio.

Blastula kemudian mengalami transformasi dramatis yang dikenal sebagai gastrulasi. Selama gastrulasi, lapisan-lapisan sel blastula tersusun kembali dan membentuk tiga lapisan germinal utama: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Ketiga lapisan inilah yang akan menjadi prekursor dari seluruh jaringan dan organ tubuh. Ektoderm akan menghasilkan kulit dan sistem saraf, mesoderm akan membentuk otot, tulang, dan sistem peredaran darah, sedangkan endoderm akan menjadi lapisan dalam organ-organ seperti paru-paru dan sistem pencernaan.

Pada titik inilah, setelah pembentukan lapisan-lapisan germinal dan dimulainya diferensiasi sel menjadi berbagai jenis, struktur tersebut secara resmi disebut sebagai embrio. Dengan kata lain, embrio adalah tahap perkembangan organisme multiseluler setelah zigot mengalami pembelahan dan diferensiasi seluler awal.

Berbagai penelitian dalam bidang biologi perkembangan telah secara jelas menggariskan urutan kejadian ini. Misalnya, paper klasik karya Gilbert dan Barresi dalam "Developmental Biology" dengan lugas menjelaskan bahwa zigot adalah sel pertama, diikuti oleh tahap pembelahan yang menghasilkan blastula, dan kemudian gastrulasi yang mengarah pada pembentukan embrio dengan tiga lapisan germinalnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |