Macron Ingin Pengaruhi Pemilihan Paus Baru demi Calon dari Prancis

14 hours ago 4

loading...

Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Kota Vatikan, Vatikan, pada 24 Oktober 2022. Foto/Global Look Press/Ansa/Vatican Media Press Office

PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron berupaya memengaruhi konklaf kepausan yang akan datang demi kandidat Prancis untuk menjadi Paus berikutnya.

Kabar itu diungkap beberapa media konservatif Italia.

Laporan tersebut muncul menyusul pertemuan antara Macron dan beberapa kardinal elektor, serta seorang pemimpin gerakan Katolik yang berpengaruh menjelang konklaf yang akan menentukan pengganti Fransiskus.

Macron makan siang dengan empat dari lima kardinal elektor keturunan Prancis, termasuk Jean-Marc Aveline, uskup agung Marseille, Sabtu lalu di sela-sela pemakaman Paus Fransiskus. Paus meninggal pada 21 April.

Jumat lalu, presiden Prancis juga makan malam di restoran di Roma bersama Andrea Riccardi, kepala Komunitas Sant'Egidio, asosiasi Katolik yang kuat dengan lebih dari 70.000 anggota awam di 74 negara, dan yang dilaporkan memiliki pengaruh terhadap beberapa anggota konklaf yang akan datang.

Menurut harian Italia Il Tempo, pemimpin Prancis itu bertanya kepada para kardinal tentang cara-cara membangun konsensus seputar Aveline.

Media itu menyebut kardinal itu, yang dianggap sebagai pesaing untuk menjadi Paus berikutnya, sebagai seorang “ultra-Eropa, anti-kedaulatan” dan “salah satu anggota konklaf yang paling liberal”.

Harian itu juga menggambarkan pertemuan-pertemuan itu sebagai contoh “intervensionisme yang layak bagi Raja Matahari yang baru,” yang tampaknya merujuk kepada Raja Prancis abad ke-17 Louis XIV, yang berupaya memengaruhi pemilihan Paus melalui para kardinal Prancis.

Surat kabar Italia lainnya, La Verita, secara langsung menuduh Macron berupaya memilih Paus berikutnya.

Istana Elysee tidak secara resmi mengomentari agenda kedua pertemuan itu. Komunitas Sant’Egidio membantah tuduhan tersebut, mengatakan kepada Le Monde pada hari Kamis bahwa, “Macron berupaya memahami prosesnya, bukan memengaruhinya.”

Read Entire Article
Prestasi | | | |