Momen Pangeran Diponegoro Lolos Pengejaran Pasukan Belanda di Sungai Progo

8 hours ago 6

loading...

Pangeran Diponegoro menjadi buruan paling dicari Belanda saat perlawanannya di Perang Jawa. Foto: Ist

PANGERANDiponegoro menjadi buruan paling dicari Belanda saat perlawanannya di Perang Jawa. Beberapa kali sang pangeran diburu pasukan Belanda. Bahkan, penyerbuan Belanda ke markas Pangeran Diponegoro di Selarong gagal membuahkan hasil.

Jenderal De Kock pimpinan Belanda memerintahkan agar Pangeran Diponegoro dan pasukannya terus dikejar. Informasi tentang keberadaan Diponegoro simpang siur.

Baca juga: Kisah Pangeran Diponegoro dan Karomah Para Kiai Kharismatik

Pada Oktober 1825, Mayor Sollewijn diperintahkan menyerbu Kutagede juga gagal menemukan Diponegoro.

Kemudian, tanggal 24 Oktober, De Kock mendapat informasi bahwa Diponegoro berada di tepi barat Sungai Bedog. Operasi pengejaran terhadap Diponegoro langsung dipimpin De Kock. Dengan mengerahkan kekuatan tiga kolone atau 1.258 orang melalui garis awal Kota Bantul.

Dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia", kolone pertama di bawah Mayor Sollewijn, kolone kedua dipimpin Kapten van de Polder, dan kolone ketiga yang berada di tengah dipimpin Jenderal De Kock.

Kolone pertama yang bergerak ke Desa Jeblok dihadang pasukan Diponegoro sehingga terjadi pertempuran hebat.

Kolone kędua dan ketiga bergerak ke Kasihan. Diponegoro yang mengonsentrasikan kekuatannya di desa ini diserbu oleh pasukan lawan. Pertempuran seru pun terjadi. Pasukan Diponegoro bertempur dengan berani tanpa menghiraukan tembakan meriam.

Di pihak Mandung jatuh korban 40 orang. Diponegoro berhasil meloloskan diri dari kepungan lawan bergerak ke Gegulu di tepi barat Sungai Progo. Dengan susah payah pasukan yang dipimpin Mayor Sollewijn berhasil sampai Gegulu dan menemukan desa ini telah kosong dan dibakar.

Sebaliknya, di Desa Kaliwatang pasukan Sollewijn dihadang oleh pasukan Diponegoro. Dalam pertempuran di Kaliwatang jatuh korban 40 orang di pihak Diponegoro.

Dalam operasi pengejaran ini Jenderal De Kock gagal menangkap Diponegoro, tetapi berhasil membersihkan pangkalan lawan di sekitar negara Yogyakarta.

Operasi pengejaran diteruskan ke wilayah Yogyakarta Utara. Pimpinan operasi diserahkan kepada Jenderal Mayor van Geen, karena De Kock dipanggil ke Batavia.

Van Geen melakukan tindakan yang sama dengan De Kock. Operasi pengejaran dilanjutkan dengan mengerahkan tiga kolone untuk bergerak ke Desa Ngrajeg dan Jumeneng.

(jon)

Read Entire Article
Prestasi | | | |