Night Owl VS Morning lark, Mana Lebih Cerdas? Studi Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan

Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu bertanya-tanya, apakah ada hubungan antara kebiasaan tidurmu dengan kecerdasan? Sebuah studi terbaru dari Imperial College London yang melibatkan lebih dari 26.000 peserta memberikan jawaban yang mengejutkan! Studi ini membandingkan dua tipe kronotipe, yaitu 'night owl' (burung hantu malam) dan 'morning lark' (burung gereja pagi), dan hasilnya menunjukkan bahwa 'night owl' cenderung memiliki skor lebih tinggi dalam tes kognitif.

Kok bisa? Dilansir dari berbagai sumber, ada sebuah penelitian yang menganalisis data yang menunjukkan skor tes kognitif yang lebih tinggi pada individu yang mengidentifikasi diri sebagai 'night owl'. Namun, perlu diingat, ini bukan berarti semua 'night owl' lebih cerdas dari 'morning lark'. Banyak faktor lain yang berperan, seperti kualitas tidur, kesehatan, dan gaya hidup.

Kesimpulannya? Meskipun studi ini menunjukkan tren menarik, fungsi kognitif jauh lebih kompleks daripada sekadar tipe kronotipe. Tidur cukup dan gaya hidup sehat tetap kunci utama!

Selama ini kita sering mendengar anggapan bahwa orang yang bangun pagi lebih produktif. Namun, penelitian ini sedikit membalikkan pandangan tersebut. Studi dari Imperial College London menunjukkan hasil yang mengejutkan: 'night owl' cenderung memiliki skor lebih tinggi dalam beberapa tes kognitif. Ini bukan berarti 'morning lark' kurang cerdas, melainkan menunjukkan adanya perbedaan pola berpikir dan kinerja kognitif yang dipengaruhi oleh ritme sirkadian.

Para peneliti menekankan pentingnya memahami bahwa ini adalah tren umum, bukan aturan mutlak. Banyak faktor lain yang ikut berperan dalam menentukan fungsi kognitif seseorang, termasuk kualitas tidur, kesehatan fisik dan mental, serta gaya hidup. Jadi, Sahabat Fimela, jangan langsung berganti jadwal tidur ya, hanya karena membaca artikel ini!

Yang terpenting adalah mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas, berapapun tipe kronotipe-mu. Tidur yang cukup akan mendukung fungsi kognitif secara optimal, baik untuk 'night owl' maupun 'morning lark'.

Terlepas dari apakah kamu 'night owl' atau 'morning lark', kualitas tidur tetap menjadi faktor penentu utama fungsi kognitif. Studi ini menekankan pentingnya tidur selama 7-9 jam per malam untuk kinerja otak yang optimal. Kurang tidur atau kelebihan tidur sama-sama dapat berdampak negatif pada kemampuan kognitif.

Oleh karena itu, Sahabat Fimela, prioritaskan tidur berkualitas. Buatlah rutinitas tidur yang konsisten, ciptakan lingkungan tidur yang nyaman, dan hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur. Dengan tidur yang cukup dan berkualitas, otakmu akan bekerja lebih optimal, apapun tipe kronotipe-mu.

Ingat, Sahabat Fimela, kesehatan mental juga sangat berpengaruh terhadap kualitas tidur dan fungsi kognitif. Kelola stres dengan baik, luangkan waktu untuk bersantai, dan jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika dibutuhkan.

Studi ini hanya fokus pada beberapa aspek fungsi kognitif tertentu. Mungkin ada aspek lain di mana 'morning lark' menunjukkan keunggulan. Selain itu, tipe kronotipe juga bukan sesuatu yang tetap. Ia dapat berubah seiring waktu dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan gaya hidup.

Oleh karena itu, fokus utama tetap pada penerapan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan menjaga kesehatan mental sangat penting untuk mendukung fungsi kognitif yang optimal. Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, ya Sahabat Fimela!

Meskipun studi ini menunjukkan kecenderungan 'night owl' pada skor tes kognitif tertentu, ini bukanlah gambaran lengkap. Fungsi kognitif adalah hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mendapatkan tidur yang cukup dan menjaga gaya hidup sehat tetap menjadi kunci untuk menjaga kesehatan otak dan fungsi kognitif yang optimal, terlepas dari apakah Anda 'night owl' atau 'morning lark'.