loading...
Omar Yaghi menjadi pengungsi Palestina yang meraih Nobel Kimia. Foto/X/@muhammadshehad2
STOCKHOLM - Ahli kimia ternama Omar M. Yaghi telah dianugerahi Hadiah Nobel Kimia 2025, menjadikannya ilmuwan Muslim yang pernah memenangkan kategori ini. Ia mendapatkan pengakuan global atas penelitian inovatifnya tentang teknologi yang memerangi perubahan iklim dan memanen air minum dari lingkungan kering.
Peraih Nobel Kimia Muslim pertama adalah Ahmed Zewail, seorang ilmuwan keturunan Mesir-Amerika, yang menerima hadiah tersebut pada tahun 1999.
Melansir jagonews24, Yaghi saat ini adalah Profesor Kimia di University of California, Berkeley, dan dianggap sebagai pelopor "Kimia Retikuler", sebuah cabang kimia baru yang menghubungkan blok-blok penyusun molekul menjadi struktur yang diperluas melalui ikatan yang kuat.
Ia terkenal karena merancang dan menemukan tiga kelas material revolusioner — Kerangka Logam-Organik (MOF), Kerangka Organik Kovalen (COF), dan Kerangka Imidazolat Zeolitik (ZIF). Penghargaan Nobelnya dianugerahkan atas karyanya di MOF, bersama dua ilmuwan lainnya.
Material-material ini memiliki luas permukaan tertinggi yang diketahui di antara semua zat di Bumi, memungkinkan berbagai aplikasi vital, termasuk mengekstraksi air minum dari udara gurun, menangkap dan mengubah karbon dioksida, menyimpan hidrogen dan metana, serta bertindak sebagai katalis dalam reaksi kimia.