Profil Norman Briski, Aktor Yahudi yang Dituduh Anti-Semit Gara-gara Membela Gaza

4 hours ago 3

loading...

Aktor Yahudi Norman Briski. Foto/www.imdb.com

BUENOS AIRES - Norman Briski dikenal luas sebagai aktor senior dan sutradara asal Argentina. Terlepas dari profesinya itu, ia juga menjadi sosok yang vokal dalam menyuarakan isu-isu sosial dan politik internasional.

Pada satu momen, Briski pernah disorot setelah pidato penerimaannya di ajang Martin Fierro Film Awards tahun 2024. Adapun alasannya karena ia menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina yang menjadi korban agresi di Gaza.

Pada pidatonya, Briski menyebut Gaza tidak akan pernah dikalahkan dan mengajak masyarakat dunia untuk menunjukkan empati terhadap penderitaan warga sipil yang tak berdaya di sana.

Namun, ucapan tersebut justru menuai reaksi keras dari berbagai kalangan, bahkan sampai ada yang menuduhnya sebagai anti-semit.

Profil Norman Briski

Norman Briski adalah seorang aktor, sutradara, dan penulis naskah senior asal Argentina. Ia lahir dari latar belakang keluarga Yahudi pada 2 Januari 1938 di Santa Fe, Argentina.

Tumbuh di Santa Fe, Briski kemudian pindah ke Cordoba. Di sini, ia mulai tertarik pada dunia akting.

Pada 1955, Briski mendapatkan peran teater pertamanya dalam La Farsa del senor Corregidor. Setelah itu, kariernya mulai berkembang dengan memperoleh peran utama dalam drama seperti Rosencrantz and Guildenstern Are Dead dan The Mother.

Sekitar awal 1970-an, Briski mendirikan kelompok teater independen bernama Octubre yang memproduksi karya-karya klasik seperti Oedipus Rex.

Namun, berbekal statusnya sebagai Peronis sayap kiri, ia kerap menerima ancaman dari Aliansi Anti-komunis Argentina, sehingga terpaksa mengungsi ke Spanyol pada 1975.

Setelah kondisi aman, ia pulang ke Argentina pada 1983. Di tanah kelahirannya, Briski melanjutkan kariernya di dunia akting.

Read Entire Article
Prestasi | | | |