Raja Jayanegara Naik Takhta di Usia 15 Tahun Dihadapkan Pertentangan Wangsa dan Konflik Keluarga

1 month ago 24

loading...

Raja kedua Kerajaan Majapahit, Jayanagara naik takhta di usia muda, yakni 15 tahun, menggantikan ayahnya, Raden Wijaya pendiri Majapahit yang meninggal dunia. Foto/Ilustrasi/Ist

RAJA kedua Kerajaan Majapahit, Jayanagara naik takhta di usia muda, yakni 15 tahun. Dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Raden Wijaya pendiri Majapahit yang meninggal dunia. Jayanagara merupakan anak dari Raden Wijaya hasil pernikahannya dengan Dyah Petak, yang merupakan istri terakhir yang dinikahinya.

Saat naik tahta, Jayanagara kemudian memakai gelar Abhiseka Sri Sundarapadnyadewadhiswarana Maharajabhiseka Wikramottunggadewa. Secara kejiwaan Raja Jayanagara adalah seorang raja yang masih berusia sangat muda ketika tampil dalam tampuk kepemimpinan Majapahit, yaitu kurang lebih berumur 15 tahun di mana emosinya sering tidak terkontrol.

Baca juga: Sirnanya Kekebalan Raja Jayanegara dan Akhir Kisah Perselingkuhan

Saat naik tahta itulah terjadi pertentangan antara Wangsa Rajasa, dan para pendukung setianya yang dipelopori oleh Mahapatih Nambi, sehingga menimbulkan pertentangan internal di istana Majapahit. Suasana internal kerajaan saat itu cukup berantakan.

Dikutip dari buku "Arya Wiraraja dan Lamajang Tigang Juru: Menafsir Ulang Sejarah Majapahit Timur", suasana ketidaknyamanan itu dirasakan antara raja dan patihnya dan di antara keduanya memang mempunyai hubungan yang kurang baik. Kecurigaan kerap timbul di antara kedua belah pihak.

Read Entire Article
Prestasi | | | |