Judul: The Lost Library (Misteri Perpustakan yang Hilang)
Penulis: Rebecca Stead & Wendy Mass
Editor: Vania Adinda
Penerjemah: Reita Ariyanti
Proofreader: Asty Aemilia
Ilustrator sampul: Cecilia Hidayat
Cetakan ketiga: Januari 2025
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
**
Dibalut dengan nuansa misteri yang menawan, The Lost Library menghadirkan kisah tentang perpustakaan mini yang tiba-tiba muncul di kota kecil Martinville. Siapa sangka perpustakaan ini bukan sekadar tempat untuk meminjam buku—ia menyimpan rahasia besar yang telah lama terkubur.
Melalui perjalanan seorang anak bernama Evan, seorang pustakawan hantu, dan seekor kucing penjaga yang misterius, kita diajak untuk menelusuri jejak masa lalu yang penuh kejutan. Dengan narasi unik dan karakter yang berkesan, novel ini menghadirkan pengalaman membaca yang akan membawa kita dalam perjalanan yang tak terlupakan.
Sejak diterbitkan pada tahun 2023, The Lost Library langsung menarik perhatian banyak pembaca dan bahkan masuk dalam daftar bestseller New York Times. Novel ini menghadirkan pesona luar biasa tentang keajaiban buku serta rahasia yang tersembunyi dalam sebuah kota kecil.
Yang membuat novel ini semakin menarik adalah kehadiran seekor kucing oranye besar yang tidak hanya menjadi penjaga perpustakaan, tetapi juga menyimpan lebih banyak rahasia daripada yang terlihat.
Di balik kehadiran perpustakaan tersebut, Evan tanpa sadar terlibat dalam petualangan yang mengubah hidupnya. Rasa ingin tahunya membawanya pada misteri yang telah lama terlupakan, sekaligus memperkenalkannya pada berbagai tokoh penuh kejutan.
Dengan alur cerita yang disajikan dari berbagai perspektif, novel ini tidak hanya berfokus pada Evan, tetapi juga menampilkan sudut pandang seorang pustakawan hantu bernama Al dan kucing penjaga perpustakaan, Mortimer.
Narasi yang disusun oleh dua penulis berbakat ini memberikan kedalaman cerita yang lebih dari sekadar kisah petualangan anak-anak. Melalui sudut pandang Al, kita diajak memahami bagaimana peristiwa masa lalu terus bergema hingga masa kini, membawa dampak yang tak terduga bagi kehidupan di Martinville.
Sementara itu, perspektif Mortimer menambahkan elemen magis yang membuat kita semakin penasaran dengan rahasia yang tersembunyi di antara halaman-halaman buku tua.
Perjalanan Evan dimulai ketika ia menemukan dua buku usang di perpustakaan mini yang tiba-tiba muncul. Tanpa disadari, penemuan ini menjadi awal dari serangkaian kejadian yang mengarah pada rahasia besar yang selama ini terpendam.
Dibantu oleh sahabatnya, Rafe, Evan mulai menelusuri asal-usul buku-buku itu hingga menemukan bahwa ada banyak hal yang sengaja disembunyikan oleh orang-orang dewasa di kota tersebut.
Saat semakin dalam menyelidiki misteri ini, Evan dan Rafe menemukan kaitan antara buku-buku misterius itu dengan kebakaran perpustakaan kota yang terjadi dua dekade sebelumnya. Perpustakaan mini ini ternyata bukan hanya tempat biasa untuk meminjam buku, tetapi juga menyimpan jawaban yang dapat mengungkap sejarah yang terlupakan.
Sepanjang perjalanan ini, Evan belajar bahwa masa lalu bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dipahami—karena dari sanalah kita bisa menentukan masa depan.
Di sisi lain, Al, sang pustakawan hantu, memiliki misinya sendiri. Ia ingin menebus kesalahan yang terjadi di masa lalu dan berharap bahwa melalui perpustakaan ini, ia dapat mengembalikan semangat membaca serta belajar bagi warga Martinville.
Dengan kisah yang menyentuh, sudut pandang Al memperlihatkan bagaimana penyesalan, harapan, dan keinginan untuk memperbaiki kesalahan tetap hidup, bahkan setelah seseorang telah tiada.
Tak kalah menarik, Mortimer, si kucing penjaga, menjadi bagian penting dalam perjalanan Evan. Sebagai saksi bisu dari banyak peristiwa yang telah terjadi, ia menyimpan kenangan yang secara perlahan mulai terkuak seiring Evan mengurai benang merah dari misteri ini.
Karakter Mortimer menambahkan unsur keajaiban yang membuat kisah ini semakin menghangatkan hati, mengingatkan kita bahwa terkadang jawaban dari pertanyaan besar dalam hidup datang dari tempat yang tak terduga.
Selain menghadirkan petualangan yang seru, novel ini juga mengangkat tema mendalam tentang persahabatan, penebusan, dan kekuatan literasi. Kita diajak untuk memahami bahwa buku bukan sekadar benda mati, melainkan jembatan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Novel ini juga mengajarkan bahwa komunitas yang kuat terbentuk dari kolaborasi dan keberanian untuk mengungkap kebenaran.
Bagi Sahabat Fimela yang menyukai kisah yang menggugah rasa ingin tahu dan penuh inspirasi, The Lost Library adalah bacaan yang wajib masuk dalam daftar. Dengan karakter unik, alur penuh kejutan, serta pesan mendalam tentang pentingnya literasi, buku ini menjanjikan pengalaman membaca yang akan meninggalkan kesan mendalam.
Jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi dunia ajaib ini dan menemukan sendiri misteri yang tersembunyi di antara halaman-halamannya!