Trump Selamatkan Produsen Mobil dari Tarif 25% ke Kanada dan Meksiko

JAKARTA - Presiden AS, Donald Trump mengatakan, bakal menyelamatkan produsen mobil untuk sementara dari pajak impor 25% yang baru saja dikenakan pada Kanada dan Meksiko. Pengecualian buat sektor otomotif disampaikan Trump, hanya berselang sehari sejak tarif baru tersebut berlaku.

Pembebasan tarif ditujukan untuk mobil yang dibuat di Amerika Utara dan mematuhi perjanjian perdagangan bebas yang ada di benua itu. Kesepakatan ini yang dinegosiasikan oleh Trump selama masa jabatan pertamanya, menetapkan aturan tentang berapa banyak mobil yang harus dibuat di setiap negara agar memenuhi syarat untuk perawatan bebas bea.

Sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt mengatakan, Trump telah mendukung pengecualian pengenaan tarif selama satu bulan untuk industri mobil setelah adanya permohonan dari Ford, General Motors dan Stellantis, yang memiliki rantai pasokan yang membentang di seluruh Amerika Utara.

Tarif baru - yang merupakan pajak yang diterapkan saat barang memasuki AS - berpotensi mengganggu sepertiga produksi mobil di Amerika Utara dalam waktu seminggu, menurut analis di S & P Global Mobility.

Kabar penghentian sementara tarif Trump mengangkat Saham Ford naik lebih dari 5%, sedangkan saham General Motors menguat melewati 7%. Selanjutnya saham Stellantis di AS melompat tinggi hingga tembus 9%.

"Presiden terbuka untuk mendengar tentang pengecualian tambahan," tambah Leavitt.

"Dia selalu membuka dialog terbuka dan dia akan selalu melakukan apa yang dia yakini benar untuk rakyat Amerika," paparnya.

Barang-barang bernilai miliaran melintasi perbatasan AS, Kanada dan Meksiko setiap hari dan ekonomi mereka sangat terintegrasi. Kamar Dagang Kanada memperingatkan, bahwa keterjangkauan dan hubungan bisnis bakal terdampak besar, meskipun ada peluang.

"Kami pernah melihat film ini sebelumnya. Presiden Trump menerapkan tarif dan kemudian memberikan pengecualian satu per satu," kata Matthew Holmes, kepala kebijakan publik Kamar Dagang Kanada.

"Bukan itu cara aliansi perdagangan jangka panjang dibangun," sambungnya.

(akr)