loading...
Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah Bin Zayed Al Nahyan menerima Menlu Israel Gideon Sa’ar di Abu Dhabi, pada 6 April 2025, di tengah genosida yang dilakukan Zionis di Gaza. Foto/WAM
DUBAI - Menteri Luar Negeri (Menlu) Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah Bin Zayed Al Nahyan menyerukan pembebasan tawanan Israel yang ditahan di Gaza dan membentuk otoritas yang berkuasa atas daerah kantong itu yang tidak mencakup Hamas guna memulihkan ketenangan.
"Pertama, membebaskan para sandera, kita perlu ketenangan di Gaza, dan kita perlu otoritas yang bukan Hamas yang mengendalikan Gaza," ujar dia kepada jaringan Fox News.
Awal pekan ini, menteri Emirat bertemu Wakil Presiden Otoritas Palestina, Hussein Al-Sheikh, di ibu kota UEA, Abu Dhabi, sebagai bagian dari lawatannya ke beberapa negara Teluk, termasuk Arab Saudi dan Qatar.
Menurut media Emirat, kedua belah pihak membahas isu-isu regional yang mendesak, khususnya situasi kemanusiaan yang memburuk di Jalur Gaza serta cara-cara memperkuat upaya internasional untuk memberikan bantuan kepada warga sipil dan dukungan mendesak untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, selain menjajaki prospek politik baru untuk meluncurkan kembali proses perdamaian.
Operasi militer Israel di Jalur Gaza telah meningkat sejak Maret lalu, di tengah peringatan PBB mengenai runtuhnya sistem kesehatan di Jalur Gaza akibat penargetan sistematis Israel terhadap rumah sakit dan infrastruktur sipil serta blokade yang telah melarang masuknya makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan sejak 2 Maret.
Israel telah membantai lebih dari 53.000 warga Palestina di Gaza. Sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.
Tak ada negara Arab yang berani memberikan sanksi pada Israel dan Amerika Serikat yang memasok persenjataan untuk Zionis.
Baca juga: Trump: Perundingan Ukraina Tak akan Berlanjut kecuali Putin dan Saya Bertemu
(sya)