loading...
Delegasi AS dan Ukraina bertemu di Jeddah, Arab Saudi, 11 Maret 2025. Foto/Xinhua/Wang Dongzhen
KIEV - Rusia dan Ukraina kemungkinan besar akan melakukan gencatan senjata yang dalam proses ini ditengahi oleh Amerika Serikat.
Keputusan gencatan senjata tersebut saat ini tinggal menunggu persetujuan dari Moskow.
Sebelumnya, Ukraina telah resmi menyetujui proposal gencatan senjata yang diusulkan oleh AS. Negosiasi itu dilakukan selama kurang lebih delapan jam di kota pelabuhan Jeddah, dikutip dari Al Jazeera.
Pertemuan yang dilakukan di Arab Saudi itu dihadiri oleh Andriy Yermak, kepala kantor Zelensky; Andrii Sybiha, menteri luar negeri; Rustem Umerov, menteri pertahanan; dan Pavlo Palisa, seorang kolonel di kantor Zelensky.
Sedangkan AS diwakili oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina
1. Gencatan Senjata Selama 30 Hari
Diskusi antara Ukraina dan AS ini mengatakan bahwa, “Negara-negara telah menyepakati gencatan senjata segera 30 hari sementara, yang dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama para pihak."
Perjanjian ini tunduk pada penerimaan dan implementasi bersamaan oleh Rusia. Para pejabat AS mengatakan mereka akan membawa perjanjian tersebut ke Moskow.
Penasihat keamanan nasional Trump, Mike Waltz, akan bertemu dengan mitranya dari Rusia dalam beberapa hari mendatang dan utusan khusus Trump Steve Wittoff berencana mengunjungi Moskow pekan ini untuk bertemu Putin, menurut laporan Reuters.
2. Tidak Ada Peperangan Selama Gencatan Senjata
Dalam posting X pada hari Selasa, Zelensky menambahkan gencatan senjata akan berlaku untuk serangan rudal, drone dan bom “tidak hanya di Laut Hitam, tetapi juga di sepanjang garis depan”.