Fimela.com, Jakarta Sejak pertama kali hadir di Indonesia pada 1971, PT Nestlé Indonesia telah menjadi bagian dari perjalanan keluarga Indonesia antar generasi. Selaras dengan tujuan Nestlé untuk menggunakan potensi makanan dalam meningkatkan kualitas hidup setiap individu saat ini dan untuk generasi mendatang, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menghasilkan produk bergizi dan berkualitas.
PT Nestlé Indonesia berupaya menciptakan manfaat bersama (Creating Shared Value) baik bagi masyarakat maupun lingkungan. Untuk itu, serangkaian inovasi, inisiatif maupun program terus menerus dihadirkan bagi masyarakat Indonesia. Sebagai upaya meneruskan warisan yang dilakukan oleh pendiri Nestlé, produk yang dipasarkan telah melewati serangkaian proses riset untuk memastikan keunggulan serta keamanan produk bagi para konsumen. Riset tersebut dimulai dari proses pemilihan bahan baku, aplikasi teknologi untuk proses produksi, hingga pada tahap pengemasan.
Nestlé Nutritional Profiling System
Salah satu tahapan utama dalam pengembangan produk Nestlé ialah pengaplikasian Nestlé Nutritional Profiling System. Hal ini dilakukan untuk memastikan terpenuhinya nilai gizi yang baik pada produk yang dihasilkan. Menurut Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, PT Nestlé Indonesia berkomitmen untuk menyediakan pilihan produk yang lebih lezat dan sehat kepada masyarakat.
“Selain Nestlé Nutritional Profiling System, kami juga melakukan fortifikasi pada beberapa produk. Pada 2023, kami berhasil menyajikan 3,3 miliar produk yang terfortifikasi dengan Zat besi, Zink, Yodium, Vitamin A dan Vitamin D. Fortifikasi atau penambahan zat gizi mikro dalam produk merupakan hal yang penting, karena dapat membantu untuk pemenuhan asupan gizi yang cukup,” ungkap Sufintri Rahayu.
Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat
Secara global Nestlé memiliki inisiatif Nestlé Dukung Anak Lebih Sehat (Nestlé for Healthier Kids) dengan target untuk membantu 50 juta anak menjalani hidup yang lebih sehat pada 2030. Untuk itu, PT Nestlé Indonesia turut senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat Indonesia menjalani hidup yang lebih sehat maupun membangun, berbagi dan menerapkan pengetahuan gizi.
Berbagai program pun dihadirkan oleh PT Nestlé Indonesia, antara lain Dapur Sehat Atasi Stunting, 100 Hari Pendampingan Gizi, Kampanye Sarapan Sehat, maupun layanan pendukung. Penyelenggaraan program tersebut merupakan inisiatif yang dihadirkan bersama dengan pemangku kepentingan lainnya sebagai partisipasi PT Nestlé Indonesia dalam mengatasi isu stunting di Indonesia.
Gizi Termasuk Komponen Penting Tumbuh Kembang Anak
Menurut Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Ali Khomsan, gizi menjadi salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang anak, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Indonesia, permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting (gizi kurang kronis).
“Upaya perbaikan status gizi anak tentunya melibatkan kerjasama multisektor, mulai dari pemerintah, swasta, media, perguruan tinggi. Hal ini merupakan pendekatan pentahelix, yang diharapkan mampu mempercepat pengentasan permasalahan gizi di Indonesia,” ungkap Prof. Ali Khomsan.
Pada Oktober 2022, PT Nestlé Indonesia sebagai salah satu mitra Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), bagian dari upaya penurunan stunting masyarakat di Kabupaten Karawang. Program ini telah menyediakan makanan bergizi dan susu fortifikasi sebanyak 3 kali seminggu bagi 85 balita sejak Oktober hingga Desember 2022. Hasilnya, program tersebut berhasil mengurangi persentase severe stunting secara signifikan sebanyak 23% di Desa Gintungkerta dan Kelurahan Karawang Kulon.
Program intervensi gizi PT Nestlé Indonesia dengan pendekatan pentahelix lainnya bernama 100 Hari Pendampingan Gizi. Sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024, PT Nestlé Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK); tim IPB dan Prof. Ali Khomsan mewakili akademisi; para Kader, dan lembaga masyarakat, melaksanakan pemberian satu gelas susu terfortifikasi dan satu butir telur setiap hari selama 100 hari untuk anak stunting berusia 12 hingga 60 bulan. Program 100 Hari Pendampingan Gizi telah menjangkau lebih dari 600 anak di delapan provinsi.
Kampanye Sarapan Sehat untuk Anak Indonesia
Di samping inisiatif eksternal dalam mendukung pemerintah menurunkan angka stunting nasional, PT Nestlé Indonesia turut aktif mempromosikan kampanye sarapan sehat untuk anak Indonesia. Kegiatan kampanye ini dilaksanakan dengan berbagai bentuk, seperti perilisan microsite untuk masyarakat yang ingin menuliskan pesan kepada anak Indonesia agar mengkonsumsi sarapan sehat, donasi produk sarapan, dan publikasi konten media sosial untuk mengedukasi masyarakat secara jangka panjang.
PT Nestlé Indonesia memiliki berbagai program internal untuk karyawan dalam menerapkan hidup sehat, dimulai dari pembentukkan klub-klub olahraga, hingga pelaksanaan program pelatihan seperti ‘Sehat Dimulai Darimu’, ‘Nutrition Quotient’, yang memastikan setiap karyawan memiliki pengetahuan gizi yang cukup, dan mempraktikkan pola hidup sehat.
Sufintri Rahayu menuturkan bahwa PT Nestlé Indonesia selalu berupaya secara berkelanjutan berpartisipasi dalam membantu pemerintah untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan gizi yang berkualitas. Untuk itu, PT Nestlé Indonesia terus berinovasi dalam menghadirkan produk berkualitas, serta memperluas akses produk bergizi dan berkualitas.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.