Shakhram Giyasov Menang KO, Lewati Tragedi: Ini untuk Putri Saya!

21 hours ago 8

loading...

Shakhram Giyasov Menang KO, Lewati Tragedi: Ini untuk Putri Saya!/Matchroom Boxing/Boxing Scene

Petinju Shakhram Giyasov dari Uzbekistan menghentikan perlawanan petinju Argentina, Franco Ocampo, dalam empat ronde untuk melewati tragedi kematian putrinya. Kemenangan itu membuat Shakhram Giyasov tetap berada dalam jalur untuk menjadi pemenang dalam perebutan gelar juara dunia kelas welter versi IBF dan WBA hari Sabtu (6/5) antara Jaron Ennis dan Eimantas Stanionis.

Giyasov, penantang wajib untuk gelar WBA Stanionis, memilih untuk bertarung meskipun ia baru saja kehilangan putrinya yang masih bayi pada akhir Maret lalu. Tantangan besar yang dihadapinya bertambah pada hari Jumat ketika Ocampo datang dengan berat badan lebih dari tiga kilogram, namun ia tetap unggul untuk memaksakan sebuah kontes yang berat sebelah dan penghentian pada menit ke-1 menit dan 57 detik pada ronde keempat di Boardwalk Hall.

Giyasov menjatuhkan Ocampo, 28, pada akhir ronde pertama, saat ia mendaratkan sebuah tinju kanan ke arah kepala, lalu mendaratkan tinju kiri dan kanan ke arah tubuh, mereka bertukar pukulan kiri yang melukai Ocampo dan memaksanya mundur ke pojok ring. Saat mereka melanjutkan pertukaran serangan, Giyasov tetap tampil impresif dan sebuah pukulan kanannya mencetak knockdown pertama.

Giyasov yang berusia 31 tahun ini juga sangat dominan pada ronde kedua dan ketiga, dimana ia berhasil menyarangkan serangan ke arah kepala dan tubuh lawannya, serta sesekali mementalkan kepala Ocampo dengan jab-nya. Ia menerapkan agresi yang sama sejak awal ronde keempat, tanpa kehilangan kesabaran, sebelum sebuah pukulan kanan ke arah tubuh menjatuhkan Ocampo kembali dan bahasa tubuhnya segera menunjukkan bahwa ia tak akan kembali berdiri - yang secara mengejutkan membuat tim pojok lapangan meminta wasit David Franciosi untuk menyelamatkannya.

“Bagi saya, ini sangat, sangat, sangat berat,” kata Giyasov. "Itu adalah kamp yang sangat sulit karena saya kehilangan putri saya. Ia melihat saya. Dia sekarang melihat saya. Dia berdoa untuk saya. Saya berjanji padanya... Saya mencintainya."

Pada saat itulah kerumunan penonton bertepuk tangan untuknya, membuatnya menangis. “Ini untuk putri saya,” katanya dengan penuh emosi. "Laga berikutnya - saya berjanji pada putri saya bahwa saya akan menjadi juara dunia. Ia mempercayai saya. Saya mengetahui hal ini. Beri saya kesempatan, saya akan melakukannya."

(aww)

Read Entire Article
Prestasi | | | |