loading...
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kedua dari kiri) bertemu pejabat saat tiba di Jeddah, Arab Saudi, pada 10 Maret 2025. Foto/Saudi Press Agency/Xinhua
KIEV - Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, konflik berkepanjangan telah menyebabkan kehancuran besar, korban jiwa, serta dampak ekonomi dan geopolitik yang signifikan.
Dalam upaya mencari solusi damai, Amerika Serikat mengajukan proposal gencatan senjata yang akhirnya diterima oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Keputusan ini didorong berbagai faktor, termasuk pertimbangan militer, ekonomi, diplomasi, serta tekanan dari sekutu Barat.
1. Kondisi Militer yang Semakin Sulit
Konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun menyebabkan pasukan Ukraina menghadapi berbagai tantangan besar di medan perang:
Kehabisan Amunisi dan Persenjataan: Dukungan militer dari negara-negara Barat mulai berkurang, sementara Rusia terus meningkatkan produksi senjatanya.
Keletihan Pasukan: Perang yang berkepanjangan telah menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi tentara Ukraina.
Kehilangan Wilayah Strategis: Ukraina kesulitan merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia, dan gencatan senjata dapat mencegah kehilangan lebih lanjut.
2. Tekanan dari Sekutu Barat
Negara-negara Barat, terutama Uni Eropa dan AS, mulai mengalami kelelahan dalam mendukung Ukraina secara ekonomi dan militer:
Krisis Ekonomi di Eropa dan AS: Bantuan miliaran dolar ke Ukraina memicu perdebatan di negara-negara donor.
Fokus pada Isu Domestik: Beberapa negara mulai mengalihkan perhatian pada masalah dalam negeri mereka, seperti inflasi dan ketidakstabilan politik.