7 Fakta Kasus Pelemparan Batu ke Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Nomor 5 Mencekam

9 hours ago 3

loading...

Aksi pelemparan batu ke bus Persik Kediri oleh oknum suporter Aremania terjadi seusai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (11/5/2025). Foto/Avirista Midaada

MALANG - Aksi pelemparan batu ke bus Persik Kediri oleh oknum suporter Aremania terjadi seusai laga melawan Arema FC di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Minggu malam (11/5/2025). Insiden itu mencoreng jalannya pertandingan yang berjalan aman dan tertib.

7 Fakta Kasus Pelemparan Batu ke Bus Persik di Stadion Kanjuruhan, Nomor 5 Mencekam

Pelemparan batu terjadi ketika tim Persik Kediri akan kembali ke hotel dari Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang. Bus mereka dilempar oleh oknum suporter Aremania di luar area stadion. Berikut sejumlah fakta menarik dibalik insiden tersebut.

1. Laga Dijaga 2.113 Personel Keamanan

Laga di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, dijaga oleh ribuan personel gabungan dari beberapa instansi, baik dari kepolisian, TNI, Denpom, Brimob, Polda Jatim, Polres jajaran, Satpol PP, Dishub, steward dan panpel.

Bahkan kepolisian mengerahkan kekuatan dari Polres daerah lain, seperti Lumajang, Ponorogo, Blitar, Situbondo, Tulungagung, Madiun, hingga Polres Kediri Kota, untuk pengamanan. Petugas dari tim cipta kondisi (cipkon) juga disiagakan untuk patroli dan penyisiran pada ring 3 dan ring 4.

Laga ini juga disaksikan langsung oleh Manajer Media dan Humas PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator penyelenggara Liga 1 dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto.

2. Penjagaan Berlapis dan Skrining Penonton

Laga perdana di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, menjadi perhatian panitia pelaksana (Panpel) pertandingan dan aparat keamanan gabungan. Bahkan sistem penjagaan dibuat berlapis.

Area halaman stadion yang biasanya diperbolehkan untuk suporter parkir kendaraan, dialihkan ke area luar stadion di sepanjang Jalan Trunojoyo. Bahkan sejak memasuki halaman stadion pemeriksaan ketat sudah diberlakukan.

Masuk ke ring 1, atau pada pagar setinggi 7 meteran steward dan Panpel pertandingan melakukan skrining atau pemeriksaan tiket penonton. Mereka menggunakan identifikasi dari pemindai wajah, atau teknologi face recognition untuk mendeteksi siapa-siapa suporter yang masuk.

Kebetulan fasilitas ini terakomodir dari kebijakan pembelian tiket masuk menggunakan aplikasi Arema Acsess dan Aremania Utas yang harus ada identitas, serta pembelian satu identitas satu tiket.

3. Sepi Penonton

Laga perdana pasca tragedi menewaskan 135 orang di Stadion Kanjuruhan, Malang, memang tak seramai biasanya. Padahal laga ini memang Derby Jawa Timur, antara Arema FC melawan Persik yang biasanya di musim-musim sebelumnya selalu ramai.

Panpel sudah mengalokasikan 10 ribu tiket yang dijual ke suporter Aremania saja, tanpa kehadiran Persikmania, suporter Persik Kediri. Dari jumlah tersebut hanya terjual 2.850 tiket yang masuk, atau tidak ada setengahnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |