Airlangga Laporkan Perkembangan Terbaru Nogosiasi Tarif AS ke Prabowo

3 hours ago 7

loading...

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan perkembangan terbaru negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kepada Presiden Prabowo Subianto hari ini.

Menurut Airlangga, pertemuan dengan berbagai pejabat tinggi AS, termasuk USTR, Secretary of Commerce, National Economic Council, serta perwakilan perusahaan teknologi seperti Amazon dan Google, membuahkan apresiasi atas langkah konkret Indonesia dalam memperkuat hubungan perdagangan kedua negara.

Airlangga menjelaskan bahwa surat dari pemerintah Indonesia yang diajukan pada 7 dan 9 April 2025 dinilai komprehensif oleh pihak AS. Surat tersebut tidak hanya menyinggung soal tarif perdagangan, namun juga mencakup isu-isu non-tarif serta rencana Indonesia untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

"Saya laporkan ke presiden bahwa secara prinsip apa yang ditawarkan indonesia dalam bentuk surat yang diajukan tanggal 7 dan 9 mendapat apresiasi dari amerika, karena surat yang diberikan indonesia relatif komprehensif, tidak hanya bicara mengenai tarif tapi non tariff," kata Airlangga dalam keterangan pers, Senin (28/4/2025).

Dalam pembicaraan bilateral, Airlangga juga mengungkapkan rencana investasi perusahaan Indorama sebesar USD2 miliar di Louisiana, Amerika Serikat, untuk proyek blue ammonia. Selain itu, isu critical mineral dan permintaan Indonesia untuk mendapatkan tarif ekspor yang setara dengan negara-negara seperti Vietnam dan Bangladesh juga menjadi bagian dari agenda negosiasi. Indonesia berharap mendapatkan equal playing field dalam perdagangan ke AS.

"Amerika melalui USTR menyambut baik keinginan Indonesia untuk terus berdialog. Bahkan, USTR ditugaskan secara khusus untuk melanjutkan perundingan dengan Indonesia," ujar Airlangga.

Sebagai bentuk komitmen menjaga kerahasiaan, Indonesia dan AS telah menandatangani Non-Disclosure Agreement (NDA) sehingga seluruh proses negosiasi tidak akan dipublikasikan ke masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga melaporkan bahwa Presiden telah menyetujui pembentukan tiga satuan tugas (satgas) baru, yakni: Satgas Perundingan Perdagangan, Investasi, dan Keamanan Ekonomi, Satgas Perluasan Kesempatan Kerja dan Mitigasi PHK, serta Satgas Deregulasi Kebijakan.

Selain itu, ada juga satgas tambahan terkait peningkatan iklim investasi dan perizinan perusahaan. Dengan keberadaan satgas ini, pemerintah berharap proses perundingan dengan Amerika Serikat dapat dipercepat dan Indonesia mampu memperkuat posisinya di kancah perdagangan global.

Airlangga menekankan bahwa keseluruhan langkah ini mencerminkan pendekatan "win-win solution" dan upaya pemerintah untuk menawarkan iklim investasi yang lebih kondusif melalui deregulasi dan pembentukan task force khusus.

(nng)

Read Entire Article
Prestasi | | | |