loading...
Tentara negara anggota NATO menggelar latihan militer. Foto/anadolu
LONDON - Terdapat sejumlah negara anggota NATO yang masih menghalangi kemenangan Rusia di Ukraina. Pengecualian untuk Amerika Serikat (AS) yang belakangan bimbang dan seakan mulai menarik dukungan secara perlahan untuk Kiev.
Konflik Rusia-Ukraina masih belum berakhir secara tuntas. Sejak invasi yang dilakukan Moskow pada Februari 2022, perang di antara keduanya telah menyeret negara-negara lain, termasuk sebagian anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Tak bisa diremehkan, dukungan militer dari negara-negara NATO menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Ukraina mampu bertahan selama tiga tahun perang.
Di antara semua pendukung Kiev, ada beberapa negara yang paling gigih dalam memperkuat pertahanan Ukraina dan menghambat kemenangan Rusia. Siapa saja?
1. Inggris
Sejak awal invasi Rusia, Inggris telah menjadi satu pendukung terkuat Ukraina di luar Amerika Serikat. Tak hanya berupa persenjataan dan dana, mereka turut memberi sanksi berat untuk Moskow sebagai akibat dari invasinya ke Kiev.
Melansir Atlantic Council, sejak dimulainya invasi Rusia pada awal 2022, data dari Kiel Institute for the World Economy mencatat bantuan militer Inggris hingga akhir tahun 2024 telah mencapai USD10,4 miliar, menempatkan negara tersebut di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman di antara mitra internasional Ukraina.
London juga memberikan kategori senjata baru termasuk tank tempur modern dan rudal jelajah.
Selain bantuan militer langsung, dukungan Inggris untuk Ukraina juga mencakup kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan siber, intelijen, dan penanggulangan ancaman hibrida.
Sementara di bidang diplomatik, Inggris menganjurkan tindakan sanksi keras terhadap Rusia dan menarik perhatian internasional terhadap kejahatan Kremlin di Ukraina.