Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, mudik Lebaran memang momen spesial! Berkumpul keluarga, santap hidangan lezat, dan suasana hangat kampung halaman. Tapi, jangan sampai euforia mudik membuat dompet menangis. Tahun ini, rencanakan keuangan mudik secara matang agar perjalanan lancar dan tetap hemat.
Ada sejumlah pos pengeluaran yang perlu direncanakan sematang mungkin dalam merencanakan keuangan mudik. Setiap pos pengeluaran membutuhkan nominal yang berbeda. Pengelolaan keuangan mudik sangat diperlukan agar terhindar dari beberapa risiko finansial.
Biaya yang Harus Dipersiapkan untuk Mudik
Pos pengeluaran utama yang perlu dipersiapkan untuk mudik adalah transportasi. Biaya ini tergantung pada moda transportasi yang akan digunakan. Jika memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi, pertimbangkan biaya servis kendaraan, bahan bakar, dan biaya tol. Sebaliknya jika Anda memilih menggunakan transportasi umum, Anda perlu mengecek harga tiket pesawat terbang, kereta api, bus, atau kapal laut jika memilih salah satu di antara moda transportasi tersebut.
Selain kendaraan, pertimbangkan juga biaya konsumsi selama di perjalanan. Anda bisa mengakali biaya ini dengan membawa bekal makanan dari rumah. Namun, Anda bisa mampir ke rest area atau makan di restoran terdekat kalau tidak ingin terlalu repot mempersiapkan konsumsi.
Ada juga biaya yang sifatnya opsional dan tidak wajib, mulai dari oleh-oleh untuk dibagikan kepada sanak saudara, uang THR atau salam tempel, membeli hadiah untuk tukar kado Lebaran, penginapan untuk beristirahat sementara, dan rekreasi ke destinasi wisata di sekitar tujuan.
Terakhir, persiapkan dana darurat untuk hal-hal yang tidak terduga. Dana darurat ini bisa digunakan untuk biaya parkir, biaya medis, dan kendaraan apabila terjadi risiko mogok di tengah perjalanan.
Keuangan mudik perlu direncanakan dengan matang untuk menghindari beberapa risiko finansial yang mungkin terjadi. Risiko keuangan yang sering terjadi adalah pengeluaran yang melebihi anggaran (overspending). Apabila hal tersebut terjadi, keuangan mudik akan terganggu sehingga terpaksa harus menggunakan dana yang sudah dialokasikan tujuan lainnya hanya untuk memenuhi kebutuhan mudik.
Dana darurat merupakan hal yang tidak boleh dilupakan dalam perencanaan mudik. Sering kali muncul kejadian tak terduga ketika pulang kampung sehingga membutuhkan biaya ekstra untuk memenuhinya. Keuangan mudik tidak akan terganggu kalau sudah memiliki dana ekstra untuk hal-hal yang tidak terduga.