Danantara Diluncurkan, Pemerintah Diingatkan Potensi Korupsi

4 hours ago 1

loading...

Pemerhati Ekonomi-Politik Arif Mirdjaja menilai Danantara jelas merupakan sentralisme kapital yang berpotensi menjadi safe heaven korupsi. Foto/Istimewa

JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( BPI Danantara ) di Istana Kepresidenan, Jakarta hari ini. Pembentukan Danantara ini menuai pro-kontra di masyarakat.

Pemerhati Ekonomi-Politik Arif Mirdjaja menilai Danantara jelas merupakan sentralisme kapital yang berpotensi menjadi safe heaven korupsi. Arif menyebut, Danantara yang dibentuk berdasarkan revisi ketiga UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang juga menetapkan bahwa kerugian BUMN tidak lagi dianggap sebagai kerugian negara akan menyentralisasi kapital dari semua cabang-cabang produksi yang penting yang menurut UUD 1945 dikuasai oleh negara yang jumlahnya mencapai Rp15.000 triliun.

"Setidaknya ada 2 hal yang jadi concern. Pertama adalah sentralisasi kapital, mengutip Don Quixote ‘never put your eggs in one basket’, Danantara kalau boleh dikatakan seperti menaruh seluruh telur dalam 1 keranjang, jika keranjang itu jatuh, maka semua telur akan pecah,” ungkap Arif kepada SindoNews, Senin (24/2/2025).

Baca Juga

Luncurkan Danantara di Istana, Prabowo Diapit Jokowi dan SBY

Menurutnya, sentralisasi kapital melalui BUMN hanya akan menciptakan hilangnya akses daerah/wilayah terhadap distribusi kapital. Baginya, kondisi ini jelas akan melemahkan bargaining wilayah baik dalam pengelolaan cabang-cabang produksi yang penting maupun makin melemahkan fungsi kontrol wilayah terhadap pusat dalam prinsip demokrasi.

Baca Juga

Prabowo Tunjuk Rosan Roeslani Kepala Danantara, Erick Thohir Ketua Dewas

Selain itu, kata Arif, concern kedua adalah potensi korupsi besar, terutama dalam revisi UU BUMN yang menyatakan bahwa kerugian BUMN tidak lagi dianggap sebagai kerugian negara. Menurut dia, hal tersebut bentuk impunitas terhadap para calon koruptor karena Danantara jelas akan menjadi safe heaven korupsi baru yang terligitimasi dalam undang-undang (UU).

“Kondisi ini akan berdampak sangat buruk semoga ada upaya mitigasi dan litigasi agar 2 kekhawatiran besar dapat dihindari,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Sedangkan Menteri Investasi Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Kepala Danantara.

(rca)

Read Entire Article
Prestasi | | | |