Gelar Festival ke-8, Kampung Budaya Polowijen Jadi Episentrum Seni Budaya Topeng Malang

9 hours ago 5

loading...

Festival Kampung Budaya Polowijen ke-8 yang digelar di Kampung Budaya Polowijen (KBP), Blimbing, Kota Malang, menjadikan kampung tersebut sebagai episentrum seni budaya. Foto/istimewa

MALANG - Festival Kampung Budaya Polowijen ke-8 yang digelar di Kampung Budaya Polowijen (KBP), Blimbing, Kota Malang, menjadikan kampung tersebut sebagai episentrum seni budaya . Berbagai event menarik ditampilkan dalam festival yang berlangsung pada pada Sabtu, 26 April 2025.

Antara lain, lomba topeng Malang Grebeg Sabrang, Gojeg Gongseng, dan penampilan special bantengan, jaranan oleh beberapa sanggar seni memeriahkan kalender event tahunan KBP itu.

Perhelatan Festival Kampung Budaya Polowijen (FKBP) ke-8 menuai pandangan dari berbagai pihak. Salah satunya Joko Santoso dari Sanggar Tari Sekar Dilem dan Sanggar Tari Padma Gayatri. Joko berpandangan, pelaksanaan FKBP ke-8 sungguh luar biasa. Selain memberikan wadah untuk mengasah bakat, ketrampilan, serta mental generasi muda pecinta topeng Malang. Selain itu, mereka juga dikenalkan dan ditunjukkan dengan empunya topeng Malang, yaitu Mbah Reni.

"Kita diajak ritual yang sungguh luar biasa untuk menghormati beliau serta bersama-sama mendoakan untuk beliau, sebagai wujud dari rasa bangga dan terima kasih yang tak terhingga untuk hasil karya beliau yang bisa dinikmati hingga saat ini," kata Joko, Selasa (29/4/2025).

Joko menambahkan, FKBP ke-8 sebagai bagian yang secara tidak langsung mengajarkan kepada generasi muda khususnya untuk lebih bisa menghargai dan menghormati hasil karya manusia serta ajaran tata cara unggah-ungguh dalam budaya kita. "FKBP semoga berjaya dan selalu memberikan manfaay bagi kebaikan dari generasi ke generasi," ujarnya.

Titik Wijayanti dari sanggar Kesenian Bantengan Putra Mahkota Panawijen, mengapresiasi penyelenggaraan FKBP ke-8. Titik mengaku sangat senang dengan adanya Kampung Budaya Polowijen (KBP) karena sangat membantu untuk melestarikan adat budaya, agar kebudayaan kesenian tidak dilupakan oleh masyarakat khususnya.

"Festival ini merupakan perwujudan dari upaya pelestarian budaya dan tradisi di KBP yang telah menjadi salah satu destinasi wisata budaya terkemuka di Kota Malang," kata Titik.

Surya dari PPSB Satriya Panawidjen berterimakasih karena sudah diberi kesempatan untuk berekspresi dan berkarya.

Sementara, Christina dari Sekolah Kristen Pelita Kasih Lawang mengaku sangat senang dengan adanya FKBP ke-8. Menurut Christina, event itu semakin menambah wawasan dan memupuk kembali rasa cinta budaya Indonesia kepada generasi muda yang saat ini sudah mengalami krisis budaya dan lebih bangga ketika mereka bisa membawakan budaya luar.

"Kami berharap kegiatan ini dapat terus berjalan, dan bisa keliling sampai ke daerah kami di Lawang. Kami sangat senang apabila dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kebudayaan seperti ini. Tetap semangat melestarikan budaya Indonesia," katanya.

(cip)

Read Entire Article
Prestasi | | | |