Hampir 600.000 Produk Ilegal Diamankan, Nilainya Rp15 Miliar

1 day ago 9

loading...

Sejumlah produk ilegal dengan nilai setara Rp15 miliar diamankan Kemendag. Ini mencakup barang elektronik, mainan anak, alas kaki, tekstil, hingga produk logam. Foto/Dok

JAKARTA - Sejumlah produk ilegal dengan nilai setara Rp15 miliar diamankan Kementerian Perdagangan (Kemendag) . Ini mencakup barang elektronik, mainan anak, alas kaki, tekstil, hingga produk logam.

Diungkap Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, total produk yang diamankan berjumlah hampir 600.000 buah. Produk-produk tersebut merupakan hasil pengawasan sejak bulan Januari sampai Maret 2025.

"Perkiraan nilai ekonomis barang secara keseluruhan sebesar Rp15 miliar," ujar Mendag Budi dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemendag di Jakarta Pusat pada Kamis (17/4/2025).

Mendag memaparkan, dari hampir 600.000 produk yang diamankan, 297.781 di antaranya merupakan produk elektronik, kemudian 297.522 adalah mainan anak, 1.277 alas kaki, 100 seprei, dan 905 velg kendaraan.

Dikatakan bahwa sebagian besar dari produk-produk tersebut berasal dari China . Namun ada juga yang berasal dari perusahaan dalam negeri, yang melibatkan 10 perusahaan yang diduga melakukan pelanggaran.

Produk yang diamankan tidak memenuhi ketentuan seperti tidak sesuai SNI, tidak menggunakan label berbahasa Indonesia, tidak memiliki manual atau kartu garansi, serta tidak ada nomor registrasi kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan (K3L).

Mendag Budi pun meminta agar perusahaan-perusahaan yang terlibat menarik terlebih dahulu barang yang tidak sesuai ketentuan dari peredaran.

"Kami juga meminta pelaku usaha untuk segera menarik barang dari peredaran dan pemenuhan administrasi perizinan yang diperlukan seperti K3L, label SNI, dan manual kartu garansi," tegas Mendag Budi.

Untuk diketahui, barang yang diamankan diduga melanggar ketentuan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, kemudian PP nomor 29 tahun 2021 tentang penyelenggaraan bidang perdagangan.

Read Entire Article
Prestasi | | | |