loading...
Houthi bersumpah akan membalas serangan udara AS dan Inggris. Foto/Mohammed Mohammed/Xinhua
SANAA - Kelompok Houthi Yaman bersumpah pada Sabtu untuk menanggapi serangan AS-Inggris yang menargetkan daerah permukiman di Sanaa, yang mengakibatkan jatuhnya 31 korban jiwa.
Biro Politik Houthi menggambarkan serangan itu sebagai "tindakan agresi yang berbahaya dan berdosa serta kejahatan perang yang nyata."
"Menargetkan warga sipil adalah bukti lebih lanjut terorisme Amerika terhadap negara dan masyarakat yang menentangnya," katanya dalam sebuah pernyataan, dilansir RT.
"Agresi AS-Inggris dilakukan sebagai tanggapan atas dukungan Yaman terhadap rakyat Palestina, tetapi itu tidak akan menghalangi Yaman untuk terus mendukung Palestina dan memenuhi tugasnya untuk mendukung Gaza."
Baca Juga: Proposal Mesir untuk Gaza 2030 Persatukan Negara-negara Arab
Kelompok Houthi memperingatkan bahwa "agresi tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata kami sepenuhnya siap untuk menanggapi eskalasi dengan eskalasi."
Setidaknya sembilan orang tewas dan sembilan lainnya cedera dalam serangan udara yang menargetkan ibu kota Yaman, Sanaa, kata kelompok Houthi, Sabtu, saat Presiden AS Donald Trump mengumumkan serangan udara besar-besaran terhadap kelompok tersebut.
Trump mengatakan ia memerintahkan militer untuk melancarkan tindakan "kuat" dan "tegas" terhadap kelompok Houthi.
"Waktu Anda sudah habis, dan serangan Anda harus dihentikan, mulai hari ini. Jika tidak, neraka akan menghujani Anda seperti yang belum pernah Anda lihat sebelumnya," tulis Trump di Truth Social.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa serangan udara juga menghantam lingkungan Geraf di Sanaa utara, yang mengakibatkan ledakan dahsyat.