loading...
India mendorong terbentuknya pakta digital dalam kelompok negara BRICS melawan hegemoni AS. FOTO/Shutterstock
JAKARTA - India mendorong terbentuknya pakta digital dalam kelompok negara BRICS sebagai strategi memperkuat kerja sama ekonomi berbasis teknologi dan menantang dominasi sistem keuangan global yang selama ini didominasi negara-negara Barat. Inisiatif ini mencuat dalam Pertemuan Menteri Komunikasi BRICS ke-11 di Brasilia, Brasil, pekan ini.
Dalam forum tersebut, Menteri Komunikasi India, Pemmasani Chandra Sekhar, mempresentasikan Digital Public Infrastructure (DPI) India sebagai model pembangunan digital yang terbuka, inklusif, dan dapat direplikasi. Ia menyebut DPI sebagai cetak biru masa depan ekonomi digital global, sekaligus alat untuk memperkuat kerja sama lintas negara dalam isu-isu seperti mata uang digital dan regulasi kripto.
"Model DPI India membuktikan bahwa pembangunan digital bisa mempercepat inklusi keuangan, tata kelola yang baik, dan inovasi teknologi, tanpa menyerahkan kedaulatan kepada dominasi infrastruktur Barat," ujar Chandra seperti dikutip Watcher Guru, Rabu (11/6).
Baca Juga: Indonesia Bergabung dengan BRICS, Apa Untung Ruginya?
India menyoroti pencapaiannya melalui sistem identitas digital Aadhaar yang telah mencakup lebih dari 950 juta warga, serta sistem pembayaran real-time UPI (Unified Payments Interface) yang kini menyumbang 46 persen dari total transaksi digital dunia. Kedua inisiatif ini menjadi bagian dari pilar penting transformasi digital India yang kini dijadikan model untuk BRICS.