loading...
Menteri SDM Bahlil Lahadalia mengatakan, skema impor lewat PT Pertamina yang dilakukan SPBU Swasta saat ini hanya berlaku hingga akhir tahun 2025 saja. Foto/Dok
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kembali memberikan penjelasan, perihal adanya wacana impor BBM satu pintu lewat PT Pertamina (Persero). Bahlil mengatakan, skema impor lewat PT Pertamina yang dilakukan SPBU Swasta saat ini hanya berlaku hingga akhir tahun 2025 saja.
Ia menerangkan, alasannya karna operator swasta tidak bisa lagi menambah kuota impor jika sudah habis digunakan, meski belum habis tahun 2025. Baca Juga: Pengamat Ungkap Dampak Buruk Kebijakan Impor BBM Satu Pintu buat SPBU Asing
"Saya ingin menjelaskan bahwa, impor ini bukan satu pintu. Kuota impor ini sudah diberikan 110 persen, dibandingkan tahun 2024. Contoh kalau AKR dapat 1 juta kilo liter 2024, maka 2025 itu ditambah 10 persen, berarti 1,1 juta kilo liter," kata Bahlil dalam konferensi pers di kantornya.
Ia mengatakan, pada tahun 2026 para operator SPBU swasta akan kembali diberikan izin impor secara mandiri. Namun demikian, Bahlil belum menyebutkan berapa kuota yang akan diberikan untuk SPBU swasta karena masih dihitung ulang.
Meski demikian, Ketua Umum Partai Golongan Karya itu memberikan bocoran bahwa Pemerintah akan menghitung ulang pangsa pasar dari SPBU swasta di Indonesia. Saat ini pangsa pasar PT Pertamina untuk penjualan BBM di Indonesia sekitar 92,5 persen, sedangkan untuk SPBU swasta hanya sekitar 1-3%.