Isyarat Pangeran Purbaya Penggal 2 Dalang Pemberontakan di Kerajaan Mataram

3 hours ago 4

loading...

Putra mahkota Kerajaan Mataram dan pasukannya bersiap memberontak. Saat itu, pemberontakan direncanakan Tumenggung Pasisingan. Namun, rencana itu diketahui terlebih dahulu Pangeran Purbaya. Foto: Ist

PUTRAmahkota Kerajaan Mataram dan pasukannya bersiap melakukan pemberontakan. Saat itu, pemberontakan direncanakan Tumenggung Pasisingan. Namun, rencana itu sudah diketahui terlebih dahulu oleh Pangeran Purbaya.

Lantas, Pangeran Purbaya memberikan informasi ke Raja Mataram Sultan Agung. Ketika Tumenggung Pasisingan bekerja membangun istana bersama pejabat dan pasukan Mataram lainnya segera ditangkap.

Dia lantas dibunuh dan ditikam oleh prajurit Mataram yang sudah diberitahu sebelumnya atas isyarat Pangeran Purbaya. Para kaki tangannya segera kabur lalu memberitahukan kepada Tumenggung Agrayuda sebagaimana dikutip dari buku "Disintegrasi Mataram : di Bawah Mangkurat I" dari HJ De Graaf.

Dengan berputus asa, disandangnya tombak, dinaiki kudanya, dan diperintahkannya anak buahnya mengikutinya. Namun, mereka melarikan diri semua dan terpaksalah Tumenggung Agrayuda maju seorang diri. Di Pangurakan, dia dihadang lalu dibunuh. Kepalanya dipenggal.

Menurut Serat Kandha, para keluarga dan anak buahnya tidak meninggalkannya, tetapi dia maju jauh di depan mendahului mereka. Dia mengamuk, terkepung, terbunuh, dan dipenggal kepalanya.

Pangeran Purbaya lalu memberitakan kepada Sunan di Bangsal Witana bahwa Pasisingan dan Agrayuda sudah dibunuh dan kepala mereka dipenggal.

Ketika Raja mendengar berita itu dan tentara sudah hadir selengkapnya, maka seorang pesuruh wanita Tajem diperintahkan memanggil adiknya. Pangeran Alit seharusnya mengawasi pekerjaan pembangunan keraton baru, lalu datanglah Pangeran Alit putri mahkota Mataram yang merencanakan pemberontakan ke Sultan Amangkurat I.

Kemudian, penguasa Mataram itu datang sambil melemparkan kepala temannya. Sang sultan sambil berkata "Beginilah tampang orang-orangmu yang ingin mengangkatmu sebagai raja". Pangeran Alit terperanjat, mencabut kerisnya, dan menikami kepala-kepala itu sambil mengucapkan kata-kata mempersalahkan Tumenggung Pasisingan.

(jon)

Read Entire Article
Prestasi | | | |