Katy Perry Siap Terbang ke Luar Angkasa Bersama Tim Perempuan dengan Blue Origin

1 day ago 8

loading...

Katy Perry akan mencetak sejarah baru dengan bergabung dalam misi luar angkasa berawak pertama. Foto/Instagram.

JAKARTA - Katy Perry akan mencetak sejarah baru dengan bergabung dalam misi luar angkasa berawak pertama yang seluruhnya terdiri dari perempuan.

Langkah berani ini membawanya ke dalam tim eksklusif bersama Aisha Bowe (mantan ilmuwan roket NASA), aktivis hak sipil Amanda Nguyen, produser film Kerianne Flynn, dan jurnalis Lauren Sanchez.

Melansir dari Independent, para anggota kru telah menyelesaikan seluruh proses pelatihan dan telah disertifikasi oleh Blue Origin. Mereka dijadwalkan meluncur ke luar angkasa pada Senin (14/4/2025), pukul 08.30 waktu setempat, menggunakan roket dari program Blue Origin Flight NS-31.

Katy Perry pun membagikan antusiasmenya melalui media sosial, dengan mengunggah foto mengenakan jumpsuit biru khusus rancangan Sanchez. Dalam unggahan tersebut, ia menyebut dirinya akan "menjadi astronot dalam beberapa jam ke depan".

Pada hari sebelumnya, Perry mengungkapkan bahwa ia merasa perjalanannya ini sudah digariskan oleh takdir. Dalam sebuah video Instagram, ia mengaku sering mencari tanda dari alam semesta, malaikat, atau dirinya yang lebih tinggi — dan kali ini, tanda itu terasa begitu kuat.

Dalam wawancara dengan Associated Press, Perry mengatakan bahwa ia ingin memberi inspirasi bagi generasi muda, terutama perempuan, agar berani bermimpi besar. “Saya ingin gadis-gadis kecil tahu bahwa mereka juga bisa pergi ke luar angkasa. Tidak ada batasan,” ujarnya.

Roket Blue Origin yang akan mereka naiki akan mengorbit selama sekitar empat menit sebelum kembali ke Bumi, dengan durasi total perjalanan sekitar 10 menit. Ini merupakan misi ke-11 dari program penerbangan manusia Blue Origin sejak debutnya pada 2021, yang juga pernah membawa pendirinya, Jeff Bezos, ke luar angkasa.

Perry juga membagikan momen menarik selama pelatihan di Texas, di mana ia menemukan dua kebetulan unik terkait panggilan masa kecil dari ibunya — "Bulu" dan "Kura-kura". Ia tak menyangka akan naik roket dengan kapsul bernama "Kura-kura", yang memiliki simbol berbentuk bulu.

Misi ini bukan hanya tentang penerbangan, tapi juga menjadi tonggak sejarah dalam kesetaraan gender di dunia antariksa.

(nnz)

Read Entire Article
Prestasi | | | |