Megah di Mata, Rentan di Belakang? Pusat Data JK6 Diresmikan, Sejauh Mana Kedaulatan Digital Kita Terjaga dari Intipan Asing?

3 months ago 37

loading...

Pusat Data JK6 disebut menjadi salah satu yang terbesar di Asia Tenggara untuk menjaga kedaulatan digital Indonesia. Foto: Ist

JAKARTA - Era baru kedaulatan digital Indonesia baru saja dimulai. Di jantung ibu kota, sebuah infrastruktur raksasa telah berdiri tegak, siap menjadi tulang punggung masa depan data nasional. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid secara resmi meresmikan pusat data berstandar global JK6, dengan kapasitas mencengangkan mencapai 36 megawatt.

Yang lebih membanggakan, pusat data ini dibangun sepenuhnya oleh tenaga kerja Indonesia, sebuah penegasan kedaulatan digital nasional yang membungkam keraguan.

Meutya Hafid mengungkapkan bahwa pusat data ini bukan hanya sekadar tonggak infrastruktur teknologi biasa. Ia adalah simpul pengelolaan data strategis Indonesia, yang diyakini akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital nasional.

"Ini menjadi bukti bahwa anak-anak bangsa mampu merancang dan membangun pusat data berstandar global serta mendorong lahirnya kompetensi nasional," kata Meutya dalam keterangan resminya, dengan nada penuh kebanggaan, seolah menampar keraguan yang mungkin muncul terhadap kemampuan lokal.

Pusat data JK6 ini digadang-gadang sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Keberadaannya diharapkan mampu menjadi 'otak' penyimpanan, pengolahan, dan pertukaran data lintas sektor, mulai dari pelayanan publik yang krusial, industri strategis yang vital, hingga teknologi kecerdasan buatan (AI) yang terus berkembang pesat.

Read Entire Article
Prestasi | | | |