loading...
Mengenal Pacu Jalur, Olahraga Tradisional Riau yang Mendunia. Foto/Wonderful Indonesia.
Pacu Jalur, olahraga tradisional khas Riau, tengah menjadi sorotan dunia. Tradisi balap perahu yang rutin digelar di Sungai Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, ini mendadak viral usai video seorang bocah penari di ujung perahu mengguncang media sosial. Bahkan sejumlah atlet dan klub dunia seperti Neymar, Travis Kelce, hingga tim Formula 1 ikut merespons tren ini dengan gaya khas aura farming ala pacu jalur.
Pacu Jalur bukan sekadar lomba dayung. Ia adalah perpaduan antara olahraga, tradisi, spiritualitas, dan seni pertunjukan yang telah hidup sejak abad ke-17. Tradisi ini berasal dari kebiasaan masyarakat Melayu di pesisir Sungai Kuantan yang menggunakan perahu sebagai alat transportasi dan pengangkut hasil bumi. Kini, pacu jalur berkembang menjadi festival budaya dan olahraga yang sarat makna.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Destinasi Wisata di Riau, Provinsi yang Populerkan Pacu Jalur
Sejak 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan pacu jalur sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Perlombaan ini rutin digelar setiap Agustus sebagai bagian dari perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, meneruskan tradisi dari masa kolonial Belanda yang semula digelar untuk merayakan ulang tahun Ratu Wilhelmina.
Yang membuat pacu jalur begitu menarik bukan hanya persaingan ketat antar perahu, tapi juga estetika dan nilai budaya yang dikandungnya. Pembuatan perahu atau “jalur” diawali dengan ritual adat, mulai dari penebangan kayu di hutan hingga prosesi spiritual yang melibatkan tokoh kampung. Proses pembuatannya dilakukan gotong royong dan dipenuhi simbol adat.