Minat Gabung Aliansi BRICS Menguat, Negara Afrika Merapat

13 hours ago 6

loading...

Minat negara-negara untuk bergabung dalam aliansi BRICS tahun ini menguat. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA - Republik Kongo menjadi negara ke-24 yang secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan aliansi BRICS pada 2025. Denis Sassou Nguesso, Presiden Republik Kongo, mengatakan kepada media Afrika bahwa negara itu dapat dengan sempurna masuk ke dalam blok tersebut.

Ia menjelaskan bahwa Kongo memiliki ideologi yang sama dengan aliansi tersebut dan dapat menjadi pihak yang sangat berkepentingan dalam pengambilan keputusan.

"Menurut pandangan kami, proyek-proyek BRICS menarik bagi Afrika, dan khususnya bagi negara kami. Kami yakin bahwa Kongo akan sangat cocok dengan BRICS," kata Nguesso seperti dilansir WatcherGuru, Sabtu (3/5/2025).

Nguesso melihat bahwa BRICS membuka pintunya bagi negara lain dan siap untuk berekspansi. "Saya pikir ini adalah langkah penting," tegasnya. Minat untuk bergabung dengan aliansi BRICS pada 2025 tumbuh pesat sejalan dengan keinginan negara-negara berkembang memperkuat ekonomi mereka.

Presiden Nguesso juga menekankan bahwa Kongo menghadiri KTT BRICS sebelumnya di Kazan dan ingin menjadi bagian dari aliansi tersebut pada tahun 2025. Namun, keputusan untuk memasukkan Republik Kongo dan 23 negara lainnya akan didasarkan pada konsensus para anggota.

KTT BRICS ke-17 akan diadakan pada tanggal 6-7 Juli tahun ini di ibu kota Brasil, Rio De Janeiro. BRICS saat ini terdiri dari 11 anggota penuh yakni Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Iran, dan Indonesia. Sementara 9 negara ditetapkan sebagai negara mitra BRICS yaitu Belarusia, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.

(fjo)

Read Entire Article
Prestasi | | | |