loading...
Seorang tahanan Palestina yang dibebaskan mulai menjalani perawatan setelah tiba dalam kesepakatan pertukaran tahanan setelah dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Khan Yunis, Gaza pada 27 Februari 2025. Foto/Hani Alshaer/Anadolu Agency
GAZA - Warga Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari gelombang ketujuh dan terakhir dari kesepakatan pertukaran tahanan Hamas-Israel tampak kurus kering dan menunjukkan tanda-tanda penyakit kulit serta penyiksaan.
Tanda-tanda itu terlihat dalam rekaman yang dibagikan di media sosial. Salah satu mantan tahanan dibebaskan saat dalam keadaan koma dan dipindahkan ke rumah sakit di Tepi Barat yang diduduki.
Sekitar 456 warga Palestina dibebaskan dan dipindahkan ke Jalur Gaza, menurut Saleh Al-Hams, direktur keperawatan di Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Yunis.
"Para tahanan berada dalam kondisi sangat kurus kering, beberapa tidak dapat berjalan karena pemukulan dan penyiksaan hebat yang mereka alami," ungkap Al-Hams.
Dia menambahkan, "Sebagian besar tahanan menderita penyakit kulit, dan satu kasus dirawat di rumah sakit semalam karena fibrosis paru-paru."
Pejabat kesehatan tersebut mencatat di antara mereka yang dibebaskan terdapat 15 staf kesehatan, yang ditahan dari rumah sakit selama perang genosida Israel di Gaza.
Menurut Hamas, 11 dari mereka yang dibebaskan ke Jalur Gaza adalah tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman panjang yang telah ditahan sebelum 7 Oktober 2023, sementara yang lainnya ditahan tentara Israel di Gaza setelah itu.
Hamas menambahkan, 97 tahanan yang menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman panjang juga dideportasi ke Mesir.
Amani Sarahneh dari Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa otoritas pendudukan Israel memblokir pembebasan 46 anak-anak dan wanita.
Dia menambahkan otoritas Israel menunda pembebasan mereka hingga verifikasi penuh atas jenazah yang diterima dari Gaza.