loading...
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi. Foto/irna
RIYADH - Pejabat Oman dan Arab Saudi mengusulkan pembangunan fasilitas pengayaan nuklir di Teluk bersama Iran. Usulan itu dalam upaya mengatasi hambatan dalam perundingan nuklir yang sedang berlangsung.
Utusan AS Steve Witkoff memberi Iran proposal untuk kesepakatan nuklir selama akhir pekan, yang mencakup konsorsium untuk menyediakan bahan bakar nuklir bagi Iran dan negara-negara tetangganya yang tertarik mengembangkan tenaga nuklir sipil atau program penelitian, menurut laporan New York Times pada hari Selasa (3/6/2025).
Ide tersebut merupakan bagian dari upaya menjembatani garis merah Washington dan Teheran yang dapat menggagalkan kesepakatan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan AS tidak akan mengizinkan Iran memperkaya uranium sebagai bagian dari kesepakatan nuklir, sementara Teheran bersikeras mempertahankan hak pengayaan untuk tujuan sipil.
Konsorsium nuklir tersebut dapat mencakup Arab Saudi dan UEA, menurut laporan tersebut. Negara-negara Teluk tersebut merupakan mitra dekat AS dengan ambisi nuklir mereka sendiri.
Mereka merupakan saingan Iran tetapi telah mengalami pemulihan hubungan yang rapuh. Konsorsium tersebut akan diawasi Badan Tenaga Atom Internasional.
NYT melaporkan Iran mungkin siap menerima gagasan konsorsium tersebut untuk mencegah gagalnya perundingan, tetapi dapat mendorong pembangunan fasilitas pengayaan di salah satu pulau mereka, termasuk Kish atau Qeshm di Teluk.