Penghematan, Trump akan Pangkas 90% Kontrak USAID

2 weeks ago 15

loading...

Logo USAID terlihat di paket bantuan. Foto/tasnim

WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana memotong lebih dari 90% kontrak Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) dan total USD60 miliar dalam bantuan luar negeri secara keseluruhan di seluruh dunia.

AP melaporkan rencana itu pada hari Kamis (27/2/2025). Media tersebut mengutip memo internal Gedung Putih dan pengajuan dalam salah satu gugatan hukum federal yang menantang rencana pemerintahan tersebut.

Segera setelah menjabat, Trump menangguhkan sebagian besar bantuan luar negeri AS sambil menunggu tinjauan tiga bulan untuk menentukan apakah akan melanjutkan atau menghentikan program, tergantung pada keselarasannya dengan tujuan "Amerika yang utama" dari pemerintahan baru.

USAID, mekanisme utama Washington untuk mendanai proyek-proyek politik di luar negeri, telah menemukan hibah yang disetujui senilai puluhan miliar dolar dibekukan sebagai akibatnya.

LSM dan lembaga nirlaba yang sebelumnya menerima hibah dan kontrak dari lembaga tersebut telah mengajukan beberapa gugatan hukum terhadap Trump dan pemerintahannya, menuntut pencairan dana yang telah dialokasikan.

Pada Rabu malam, Mahkamah Agung AS turun tangan dalam salah satu kasus tersebut, dan untuk sementara memblokir putusan yang menuntut pemerintah mencairkan miliaran dolar dalam bentuk hibah dan kontrak pada tengah malam, menurut AP.

Pemerintah berencana menghapus 90% kontrak USAID senilai USD54 miliar, AP melaporkan, mengutip memo dan berkas pengadilan.

Hampir setengah dari hibah bantuan luar negeri Departemen Luar Negeri juga menghadapi pemotongan, senilai USD4,4 miliar, menurut outlet tersebut.

Para pejabat tersebut dilaporkan "membersihkan pemborosan signifikan yang berasal dari penyimpangan kelembagaan selama beberapa dekade," memo tersebut dilaporkan menyatakan.

Perombakan lebih lanjut dalam cara USAID dan Departemen Luar Negeri mencairkan bantuan luar negeri akan segera dilakukan "untuk menggunakan uang pembayar pajak secara bijak demi memajukan kepentingan Amerika," tambahnya.

Read Entire Article
Prestasi | | | |