Perbandingan Market Value Timnas Indonesia vs Australia: Beda Tipis!

5 hours ago 4

loading...

Timnas Indonesia mencatatkan lonjakan nilai pasar yang signifikan menjelang pertemuan dengan Timnas Australia dalam putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berdasarkan data Transfermarkt, Jumat (14/3/2025), skuad Garuda kini memiliki market value sebesar 655 miliar rupiah, beda tipis dari Australia yang hanya bernilai 695 miliar rupiah.

Peningkatan drastis market value Timnas Indonesia tidak lepas dari masuknya pemain-pemain keturunan yang merumput di Eropa. Pemain seperti Mees Hilgers, Kevin Diks, Jay Idzes, dan Emil Audero menjadi faktor utama melonjaknya nilai pasar skuad asuhan Patrick Kluivert.

Mees Hilgers menjadi pemain dengan nilai pasar tertinggi di Timnas Indonesia, yakni 9 juta euro atau sekitar Rp160 miliar. Bek FC Twente ini bahkan melampaui market value sejumlah pemain Indonesia lainnya yang berkarier di Eropa, seperti Emil Audero, Kevin Diks, Jay Idzes, dan Maarten Paes.

Sebagai perbandingan, Timnas Jepang tetap menjadi tim dengan nilai pasar tertinggi di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan total mencapai Rp5,4 triliun. Sementara itu, Arab Saudi (Rp368 miliar), China (Rp241 miliar), dan Bahrain (Rp168 miliar) masih berada di bawah Indonesia dalam aspek market value.

Di sisi lain, Timnas Australia mengalami kendala besar dengan absennya sejumlah pemain kunci akibat cedera dan keputusan rotasi. Beberapa pemain yang sebelumnya menjadi tulang punggung Socceroos seperti Alessandro Circati, Joe Gauci, Harry Souttar, Luke Brattan, Jordan Bos, Riley McGree, Mitchell Duke, Ajdin Hrustic, Patrick Yazbek, Keanu Baccus, Hayden Matthews, dan Nestory Irankunda tidak akan tampil dalam laga ini.

Meski begitu, Australia masih memiliki sejumlah pemain berpengalaman seperti Mathew Ryan, Jackson Irvine, Aziz Behich, dan Craig Goodwin. Namun, kehilangan sejumlah pemain di berbagai lini membuat permainan Socceroos berpotensi tidak sekuat sebelumnya.

Secara statistik, Indonesia juga lebih unggul dalam hal pengalaman bermain di luar negeri. Saat ini, skuad Garuda memiliki 21 pemain yang merumput di luar negeri, sedangkan Australia hanya memiliki 16 pemain yang bermain di luar A-League. Dengan komposisi ini, Indonesia memiliki keunggulan dalam hal pengalaman menghadapi atmosfer kompetisi tinggi di level internasional.

Selain itu, usia rata-rata skuad Indonesia saat ini mencapai 24,9 tahun, lebih muda dibandingkan Australia yang memiliki rata-rata usia 28,2 tahun. Ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia memiliki skuad yang lebih segar dan berpotensi berkembang lebih jauh dalam beberapa tahun mendatang.

Dengan absennya beberapa pemain kunci Australia dan meningkatnya kualitas skuad Indonesia, peluang untuk meraih hasil positif di laga ini semakin terbuka. Kehilangan pemain seperti Harry Souttar dan Mitchell Duke di lini belakang dan depan Australia bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menekan sejak awal pertandingan.

Jika Timnas Indonesia mampu bermain disiplin dan memanfaatkan celah di lini pertahanan Socceroos, bukan tidak mungkin Garuda bisa membawa pulang poin dari Sydney. Duel ini akan menjadi ujian sejauh mana peningkatan kualitas Indonesia dapat mengimbangi tim-tim besar di Asia, sekaligus memperkuat peluang lolos ke Piala Dunia 2026.

(sto)

Read Entire Article
Prestasi | | | |