loading...
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto/Dok SindoNews
JAKARTA - Kinerja Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri menggagalkan peredaran 4,1 ton narkoba dalam 2 bulan diapresiasi oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Menurut Sahroni, peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.
“Komisi III mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang berhasil menyapu bersih kasus narkoba di Tanah Air. Di sisi lain, jumlah sebesar ini juga menunjukkan bahwa penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Kamis (6/2/2025).
“Tapi hasil ini membuktikan bahwa Bareskrim Polri bisa bekerja luar biasa dalam menyelamatkan belasan juta generasi muda,” sambung politikus Partai Nasdem ini.
Sahroni berharap Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dapat bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran uang tersebut untuk mengungkap peran bandar besar.
“Ikuti aliran uangnya. Kalau jeli, uang sebesar itu pasti mengalir ke hanya beberapa pihak saja. Nah mereka-mereka itulah musuh utama kita yang sebenarnya, bandar-bandar besar, seperti Fredy Pratama itu. Negara harus berani perangi bandar besar. Biar terputus rantai supply-nya,” ujar Sahroni.
Dia pun melihat dengan pengungkapan sebesar ini, memberi sinyal bahwa Indonesia serius dalam memerangi narkoba. “Tapi dari pengungkapan sebesar ini juga menjadi sinyal bahwa negara tidak tunduk pada bandar narkoba. Malah ini sinyal perang kepada mereka. Negara selalu serius dalam memberantas narkoba,” pungkasnya.
Diketahui, Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri mengungkap 6.881 kasus narkotika pada periode Januari-Februari 2025. Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengatakan ada 9.586 tersangka dengan jumlah barang bukti sebanyak 4,1 ton narkoba.
Barang bukti tersebut setara dengan Rp2,7 triliun bila dikonversi ke dalam rupiah. Melalui pengungkapan ini, Bareskrim Polri juga telah berhasil menyelamatkan 11.407.315 jiwa.
(rca)