loading...
PM Myanmar Min Aung Hlaing mengatakan tidak ada satu kekuatan pun yang boleh mengendalikan dunia. Foto/X/@IrrawaddyNews
YANGON - Dunia tidak boleh dikendalikan oleh satu kekuatan pun.
Itu diungkapkan Perdana Menteri Myanmar Min Aung Hlaing mengatakan dalam wawancara eksklusif dengan RT. Sistem multipolar adalah pendekatan terbaik untuk menghindari konflik, menurutnya.
Dalam wawancara yang disiarkan pada Sabtu, perdana menteri menekankan bahwa negara-negara berkembang seperti Myanmar khususnya telah menderita "di bawah sistem unipolar."
"Itulah sebabnya transisi ke dunia multipolar bekerja paling baik bagi kita. Lebih baik berbagi sumber daya global, bertindak adil, mendistribusikan berbagai hal secara lebih merata. Konflik muncul dari ketidaksetaraan, jadi jika kita ingin menghindari konflik, saya percaya sistem multipolar adalah pendekatan terbaik," katanya.
“AS dan blok Barat mengendalikan dunia melalui unipolaritas. Kemudian menjadi bipolar, dan dari bipolaritas kembali ke unipolaritas. Ini membuat Barat lebih kuat,” kata Hlaing.
Baca Juga: The New York Times Akui Kemenangan Pakistan dalam Perang dengan India
Namun, “di era ini, Rusia, Tiongkok, dan India telah membuat kemajuan luar biasa secara militer, ekonomi, dan ilmiah,” perdana menteri mencatat.
“Seiring kemajuan mereka, kita telah bergerak menuju multipolaritas dan memang seharusnya begitu. Tidak ada kekuatan tunggal yang boleh mengendalikan dunia,” katanya.
Jika Moskow, Beijing, dan New Delhi, yang merupakan “tiga kekuatan global yang sama pentingnya,” berkolaborasi dan “bertindak serempak, multipolaritas akan menjadi kenyataan global. Tidak seorang pun akan menerima unipolaritas ini lagi,” tegas pemimpin Myanmar itu.
Agar berhasil di dunia multipolar, negara-negara yang lebih kecil “harus mencoba bekerja sama” dengan Rusia, Tiongkok, dan India, katanya.