loading...
Perkembangan hilirisasi nikel di Indonesia dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA - Perkembangan hilirisasi nikel di Indonesia dinilai memiliki prospek yang menjanjikan bagi investor. PT Vale Indonesia (PTVI) sebagai salah satu pelaku industri diyakini bisa memainkan peran strategis dalam mendukung terwujudnya hilirisasi nikel.
"Kami yakin PTVI yang selama ini cukup efisien dalam kegiatannya, ke depan akan semakin berkembang, apalagi jika didukung dengan regulasi yang memperhatikan aspek keberlanjutan dunia usaha," ujar Executive Director Indonesian Mining Association (IMA) Hendra Sinadia dalam pernyataannya, Senin (19/5).
Optimisme tersebut tercermin melalui laporan tahunan Vale per 31 Desember 2024 yang diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang disampaikan pada Jumat. Perusahaan dengan kode saham INCO ini mencatatkan pendapatan sebesar USD950,4 juta dengan laba bersih sebesar USD 57,8 juta. Pendapatan tersebut ditopang oleh kinerja utama dari produksi bijih nikel sebesar 14,6 juta ton. Sementara produksi nikel dalam matte sebesar 71,3 ribu ton dan pengiriman nikel matte sebesar 72,6 ribu ton.
Hendra optimistis terhadap kinerja PTVI yang akan terus membaik. "Apalagi jika rencana investasi besar proyek hilirisasi mereka terwujud," ujarnya.
Baca Juga: Investasi Hilirisasi Tembus Rp136,3 Triliun, Nikel Sumbang Rp47,82 Triliun