Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto/tasnim
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky “sama sekali tidak punya peluang” memenangkan pemilu yang adil karena peringkat persetujuannya yang rendah dan situasi politik internal di Ukraina.
Masa jabatan presiden lima tahun Zelensky berakhir pada Mei 2024, tetapi dia menolak mengadakan pemilu baru, dengan alasan darurat militer.
Pertanyaan tentang popularitasnya diajukan pekan lalu oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang mencap Zelensky sebagai “diktator tanpa pemilihan” yang “turun pada peringkat persetujuan 4%.”
Berbicara pada hari Senin, Putin mencatat popularitas Zelensky secara signifikan lebih rendah daripada calon saingannya Jenderal Valery Zaluzhny, mantan komandan angkatan bersenjata Ukraina.
Dalam wawancara dengan jurnalis Pavel Zarubin, Putin menyarankan jika tokoh politik lain mendukung Zaluzhny, peluang Zelensky untuk terpilih kembali akan menjadi “sama sekali nol.”
“Mereka sama dengan nol. Kecuali, tentu saja, ada sesuatu yang sangat curang, tetapi ini juga buruk baginya, itu akan sangat kentara,” ungkap Putin.
“Faktanya adalah kepala rezim Kiev saat ini menjadi sosok yang beracun bagi angkatan bersenjata Ukraina karena dia memberikan perintah yang tidak masuk akal yang didiktekan bukan oleh pertimbangan militer, tetapi oleh pertimbangan politik, dan tidak jelas apa yang mendasarinya,” ujar Putin.
Dia menambahkan kepemimpinan Zelensky telah mengakibatkan “kerugian yang sangat besar atau dahsyat yang tidak dapat dibenarkan,” membuatnya “beracun bagi masyarakat secara keseluruhan.”
“Oleh karena itu, (Zelensky) merupakan faktor dalam disintegrasi tentara, masyarakat, dan negara. Dan Presiden Trump tentu memahami hal ini dan mendorongnya menuju pemilihan umum,” ungkap Putin.
Putin menambahkan Trump tampaknya “ingin memperbaiki situasi politik di Ukraina, mengonsolidasikan masyarakat, dan menciptakan kondisi untuk kelangsungan hidup negara Ukraina.”