loading...
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Mohammed Al-Ansari. Foto/qatar day
DOHA - Qatar berupaya memainkan peran konstruktif dalam menyelesaikan konflik Ukraina dan siap bertindak sebagai mediator.
Sikap itu diungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Mohammed Al-Ansari kepada RT.
“Sejak awal, kami telah mengatakan bahwa Qatar siap bertindak sebagai mediator dan platform untuk memfasilitasi dan menciptakan kondisi bagi negosiasi antara semua pihak,” ujar Al-Ansari dalam wawancara eksklusif pada hari Selasa.
Doha mendukung inisiatif diplomatik yang sedang berlangsung, khususnya yang dipimpin Arab Saudi, menurut dia, merujuk pada pembicaraan tingkat tinggi terkait Ukraina baru-baru ini di Riyadh dan Jeddah.
“Kami juga mendukung inisiatif oleh negara-negara Teluk lainnya. Upaya ini menunjukkan kawasan kami berupaya menjadi pusat perdamaian, bukan untuk perang dan konflik,” ungkap pejabat itu.
Qatar telah membantu memediasi antara Rusia dan Ukraina dalam upaya menyatukan kembali anak-anak yang dievakuasi dari zona pertempuran dengan keluarga mereka.
“Proses kemanusiaan sedang berlangsung. Kami juga berharap memainkan peran yang lebih aktif secara keseluruhan,” ujar Al-Ansari.
“Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani merupakan salah satu pejabat internasional pertama yang mengunjungi Moskow menyusul meningkatnya permusuhan dengan tujuan menjajaki bagaimana Doha dapat berkontribusi pada upaya perdamaian,” papar juru bicara tersebut.
“Komitmen ini menyebabkan keterlibatan Qatar dalam kesepakatan gandum (Black Sea Grain Initiative) dan dalam upaya internasional dan regional yang lebih luas untuk membantu mengakhiri perang,” ungkap Al-Ansari.
Dia menambahkan kepemimpinan Qatar tetap dalam “kontak dekat” dengan mitranya di negara-negara terkait dan sedang berupaya mencapai resolusi diplomatik.