Regenerasi Petani, Kementan Gelar Grand Final Young Ambassador Agriculture 2025

2 hours ago 4

loading...

BPPSDMP Kementan kembali menggelar Grand Final Young Ambassador Agricultural 2025 di Ciawi, Bogor. Kegiatan ini sebagai upaya regenerasi petani Indonesia. Foto/Dok. SindoNews

BOGOR - Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan kembali menggelar Grand Final Young Ambassador Agricultural 2025. Acara ini sebagai upaya konkret untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam pembangunan sektor pertanian nasional.

Kegiatan puncak di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian, Ciawi, Bogor, Jawa Barat ini menjadi bagian dari strategi besar untuk mencetak duta-duta pertanian yang inovatif dan inspiratif. Langkah itu untuk mendukung langkah Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mendorong generasi muda ikut bergelut di bidang pertanian.

Mentan Amran mengatakan, Indonesia membutuhkan para pemuda untuk masuk menjadi petani yang berpenghasilan tinggi. Dia yakin dengan mendorong petani menjadi petani modern akan menjadikan Indonesia Emas 2045.

"Kuncinya ada 60% generasi milenial dan generasi Z. Kita harus dorong pertanian yang menguntungkan menggunakan teknologi tinggi sehingga masuk ke sektor pertanian," katanya dalam siaran pers, Rabu (30/4/2025).

Kepala BPPSDMP Idha Widi Arsanti mengatakan, Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) hadir untuk regenerasi petani. Menurutnya, jika negara tidak menyiapkan generasi muda untuk masuk ke sektor pertanian, maka akan terjadi kekosongan pelaku usahatani ke depan.

“Petani tua akan berkurang secara alamiah. Tanpa regenerasi yang dirancang dengan baik, kita bisa kehilangan keberlanjutan,” ujarnya.

Grand Final Young Ambassador Agriculture dibuka Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin. Dia menjelaskan ajang ini merupakan wadah penting bagi generasi milenial untuk berkontribusi dalam sektor pertanian dan mempromosikannya secara lebih luas.

“Tujuan utama dari acara ini adalah mendorong generasi muda agar terlibat langsung dalam pembangunan pertanian sekaligus menjadi agen promosi pertanian kepada masyarakat luas,” katanya.

Menurutnya, tantangan sektor pertanian di masa depan semakin kompleks. Beberapa negara tetangga bahkan telah menghadapi krisis pangan. Namun Indonesia sebagai negara agraris masih mampu bertahan berkat kontribusi nyata para pelaku pertanian, termasuk generasi muda yang mendukung berbagai program strategis pemerintah.

“Kita patut bersyukur bahwa pertanian tetap menjadi sektor andalan dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran penting generasi muda,” tambahnya.

Project Manager Program YESS Miko Harjanti menjelaskan, tahapan seleksi panjang yang telah dilalui para finalis sebelum mencapai grand final. Tahap pertama adalah pendaftaran secara online yang berlangsung pada 1–16 Maret 2025 dengan animo 615 pendaftar.

Setelah seleksi administrasi, peserta melalui tahap verifikasi dan validasi secara daring. Di tahap ini peserta menyampaikan profil usaha, strategi bisnis, serta kegiatan pemberdayaan yang mereka jalankan hingga didapatkan 50 peserta terbaik yang melaju ke babak Grand Final.

“Selama grand final yang berlangsung selama 4 hari, peserta dibekali materi overview Program YESS dan peran generasi muda di sektor pertanian, public speaking, personal branding, dan etika bisnis. Mereka juga dilatih membuat konten digital, mempromosikan kegiatan di media sosial, hingga bagaimana cara menjadi entrepreneur unggul dan berdampak,” tuturnya.

(poe)

Read Entire Article
Prestasi | | | |