Review Buku Novel The Cat who Saved Books (Kucing Penyelamat Buku)

2 weeks ago 8

Judul: The Cat who Saved Books (Kucing Penyelamat Buku)

Penulis: Sosuke Natsukawa

Alih bahasa: Lulu Wijaya

Editor: Tanti Lesmana

Sampul: Martin Dima

Cetakan ketujuh: Januari 2025

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

***

"Buku tidak bisa menggantikanmu menjalani hidupmu. Pembaca yang lupa berjalan dengan kakinya sendiri diibaratkan sebuah ensiklopedia, kepalanya penuh dengan informasi yang sudah ketinggalan zaman. Kalau tidak ada orang lain yag membukanya, maka dia hanyalah barang antik tak berguna." (hlm. 45)

"Membaca tidak hanya untuk kesenangan atau hiburan. Kadang-kadang kau perlu mengamati kalimat-kalimat yang sama berulang kali. Kadang-kadang kau duduk, dengan kepala ditangkup tangan, membaca sangat perlahan-lahan. Dan hasil dari seluruh kerja keras dan penelitian cermat ini adalah sekonyong-konyong kau ada di sana dan jangkauan penglihatanmu meluas. Rasanya seperti menemukan pemandangan indah setelah pendakian yang panjang." (hlm. 87)

***

Novel ini mengisahkan tentang Rintaro Natsuki, seorang remaja penyendiri yang tinggal bersama kakeknya, pemilik sebuah toko buku kecil bernama Natsuki Books. Setelah sang kakek wafat, Rintaro merasa kehilangan dan bingung mengenai masa depannya.

Rintaro bahkan berniat menutup toko buku tersebut karena merasa tidak mampu mengelolanya. Akan tetapi, siapa sangka kehidupannya berubah saat seekor kucing berbicara bernama Tiger muncul di hadapannya.

Tiger bukanlah kucing biasa. Ia membawa Rintaro dalam sebuah petualangan ajaib untuk menyelamatkan buku-buku yang diperlakukan dengan semena-mena.

Bersama Tiger, Rintaro harus menghadapi berbagai "labirin" yang dihuni oleh orang-orang dengan pemahaman yang perlu diperbaiki lagi tentang kegiatan membaca dan cara memperlakukan buku. Masing-masing labirin memiliki tantangan unik yang menguji keberanian dan kebijaksanaan Rintaro.

Dalam petualangan pertama, mereka bertemu dengan seorang pria yang mengurung buku-buku di rak tanpa pernah membacanya, menganggap buku hanya sebagai koleksi tanpa memahami maknanya.

Dalam labirin kedua, mereka menghadapi seorang pria yang memaksa orang membaca secepat mungkin, seolah membaca hanyalah perlombaan, tanpa menikmati esensi dari isi buku itu sendiri.

Labirin ketiga membawa Rintaro kepada seorang pria yang mengubah isi buku demi mengikuti tren pasar, mengorbankan keindahan bahasa dan makna asli dari karya sastra.

Di setiap tantangan, Rintaro belajar lebih banyak tentang arti sejati dari membaca dan pentingnya mempertahankan esensi buku sebagai sumber kebijaksanaan. Perjalanan ini tidak hanya mengubah pemahamannya tentang buku, tetapi juga membantunya menemukan makna dalam hidupnya sendiri.

Seiring petualangannya berakhir, Rintaro menyadari bahwa menjaga buku bukan hanya soal melestarikan benda fisiknya, tetapi juga mempertahankan nilai dan pesan yang terkandung di dalamnya. Tekad baru pun muncul di dalam dirinya dalam rencana terkait toko buku peninggalan kakeknya. Bahkan Rintaro mendapat pemahaman penting bahwa buku memiliki kekuatan untuk menyentuh hati banyak orang, termasuk dirinya sendiri.

Novel The Cat Who Saved Books adalah bacaan yang penuh dengan pesan inspiratif tentang pentingnya membaca dan menghargai buku. Kisah dalam novel ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga menyadarkan kita tentang bagaimana literasi membentuk cara berpikir dan memahami dunia.

Dengan gaya bahasa yang mengalir dan atmosfer magis, novel ini cocok bagi siapa saja yang mencintai buku dan ingin menemukan kembali semangat membaca.

Bagi Sahabat Fimela yang mencari bacaan ringan sekaligus bermakna nan menginspirasi, novel ini sangat direkomendasikan. Kisahnya yang menyentuh dan penuh filosofi akan memberikan pengalaman membaca yang mendalam.

Setelah menutup halaman terakhir, kita akan merenungkan kembali bagaimana cara kita membaca, memahami, dan menjaga buku, serta bagaimana buku bisa menjadi sahabat terbaik dalam perjalanan hidup kita.

Read Entire Article
Prestasi | | | |