Rudal Iran Dicegat, Harga Minyak Anjlok 7% dalam Sehari

9 hours ago 7

loading...

Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan tajam setelah rudal Iran berhasil dicegat. FOTO/Middle East Images

JAKARTA - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan tajam setelah serangan rudal yang dilancarkan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar dan Irak berhasil dicegat. Keberhasilan ini dinilai mampu meredakan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di kawasan Timur Tengah.

Ketegangan geopolitik yang sempat meningkat akibat aksi militer Iran tersebut justru berujung pada penguatan pasar saham AS dan pelemahan harga minyak. Para pelaku pasar menilai bahwa Iran kemungkinan tidak akan melanjutkan serangan lanjutan, sehingga konflik tidak berkembang lebih jauh.

Harga minyak mentah AS (WTI) tercatat turun 7,2% menjadi USD68,51. Ini merupakan penurunan satu hari terbesar sejak awal April, sekaligus penurunan terburuk dalam hampir tiga tahun terakhir. Penurunan tersebut membawa harga minyak ke bawah USD70 per barel untuk pertama kalinya sejak 12 Juni.

Sementara itu, indeks saham utama di Wall Street justru menguat. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 374 poin atau 0,89%, S&P 500 naik 0,96%, dan Nasdaq Composite menguat 0,94%. Pasar merespons positif kemungkinan meredanya ketegangan yang dapat membebani pertumbuhan ekonomi global.

"Yang kita lihat kemungkinan besar adalah serangan simbolik dari Iran," ujar Kirk Lippold, mantan perwira komandan kapal perang USS Cole, seperti dikutip dari Considerable, Kamis (3/7). Ia menilai Iran sengaja melakukan serangan terbatas, bahkan disebut-sebut telah memberi peringatan kepada Qatar guna menghindari jatuhnya korban jiwa.

Langkah Iran menunjukkan keinginan untuk menahan diri dalam menghadapi situasi yang berpotensi memicu perang besar. Meski begitu, ketegangan kawasan masih menjadi perhatian utama para investor yang juga menghadapi ketidakpastian suku bunga, volatilitas tarif perdagangan, dan indikator ekonomi yang beragam.

Read Entire Article
Prestasi | | | |