Tak Berambisi Akui Palestina, Inggris dan Kanada Hanya Jatuhkan Sanksi ke 2 Menteri Israel

1 day ago 9

loading...

Ben Gvir dan Bezalel Smotrich merupakan dua menteri sayap kanan Israel yang mendapatkan sanksi dari Barat. Foto/X/@Awesome_Jew_

GAZA - Inggris, Kanada, dan sekutu lainnya mengumumkan sanksi terhadap dua menteri pemerintah garis keras Israel karena berulang kali "menghasut kekerasan terhadap warga Palestina . Itu menjadi sebuah langkah bersama yang tegas yang muncul di tengah meningkatnya kecaman Barat atas tindakan Israel di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich akan menghadapi larangan bepergian dan pembekuan aset.

Ben Gvir dan Smotrich sama-sama memimpin partai politik sayap kanan yang membantu menjaga koalisi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang rapuh agar tetap bertahan. Kedua pria tersebut telah menghadapi kritik atas komentar mereka yang menghasut tentang Tepi Barat yang diduduki serta posisi mereka tentang perang di Gaza.

Sanksi tersebut sedang dilaksanakan bersama oleh Australia, Kanada, Selandia Baru, Norwegia, dan Inggris, menurut pernyataan bersama oleh menteri luar negeri kelima negara tersebut.

“Kami berkomitmen teguh pada solusi dua negara yang merupakan satu-satunya cara untuk menjamin keamanan dan martabat bagi warga Israel dan Palestina serta memastikan stabilitas jangka panjang di kawasan tersebut, tetapi hal itu terancam oleh kekerasan pemukim ekstremis dan perluasan permukiman,” kata pernyataan bersama tersebut, dilansir CNN.

Baca Juga: Konflik Trump - Musk Memanas, Perang Alien Vs Predator Dimulai?

"Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich telah memicu kekerasan ekstremis dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia Palestina. Retorika ekstremis yang menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina dan pembangunan permukiman baru Israel sangat mengerikan dan berbahaya," pernyataan itu menambahkan. "Kami telah melibatkan Pemerintah Israel dalam masalah ini secara ekstensif, namun pelaku kekerasan terus bertindak dengan dorongan dan impunitas."

Read Entire Article
Prestasi | | | |