Trump: AS Harus Ambil Alih Gaza dan Mengubahnya Jadi Zona Kebebasan

7 hours ago 5

loading...

Presiden AS Donald Trump berada di Qatar. Foto/anadolu

DOHA - Presiden Donald Trump mengatakan ia ingin Amerika Serikat (AS) "mengambil alih" Gaza dan mengubahnya menjadi "zona kebebasan".

Pernyataan Trump muncul saat Israel memperketat pengepungannya dan melanjutkan serangan militernya terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

"Saya memiliki konsep untuk Gaza yang menurut saya sangat bagus, menjadikannya zona kebebasan, biarkan Amerika Serikat terlibat dan menjadikannya hanya zona kebebasan," ujar presiden AS di Qatar, pada hari ketiga lawatannya ke Timur Tengah, yang dimulai dengan kunjungan ke Arab Saudi awal pekan ini.

Qatar telah menjadi pemain kunci dalam upaya menengahi berakhirnya perang Israel selama 19 bulan di Gaza dan untuk mengamankan pembebasan tawanan yang ditahan Hamas.

Doha telah menentang keras pernyataan Trump sebelumnya bahwa ia bermaksud mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah".

"Saya akan bangga jika Amerika Serikat memilikinya, mengambilnya, menjadikannya zona kebebasan," ujar Trump, dilansir AFP.

Trump juga memperingatkan AS akan "kembali menyerang" jika pemberontak Houthi Yaman melancarkan serangan baru, meskipun gencatan senjata baru-baru ini disepakati dengan Washington.

Presiden AS mengisyaratkan kesepakatan mengenai program nuklir Iran sudah dekat, yang berpotensi menghindari konflik militer, perkembangan yang menyebabkan harga minyak anjlok di tengah optimisme baru untuk diplomasi.

"Kami tidak akan membuat debu nuklir di Iran," ujar Trump. "Saya pikir kami hampir mencapai kesepakatan tanpa harus melakukan ini," papar dia, merujuk pada kemungkinan aksi militer.

Harga minyak turun lebih dari 3% menyusul pernyataan Trump, karena pasar menanggapi prospek terobosan dalam negosiasi AS-Iran.

Read Entire Article
Prestasi | | | |