loading...
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden China Xi Jinping di sela Konferensi Tingkat Tinggi BRICS di Kazan, Rusia pada Oktober 2024. FOTO/AP
JAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan absen dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, mulai Minggu (6/7). Ketidakhadiran dua tokoh utama ini menciptakan spekulasi baru terkait dinamika internal dan arah geopolitik kelompok negara berkembang tersebut.
Ketidakhadiran Xi menjadi perhatian tersendiri karena sejak menjabat sebagai pemimpin tertinggi Tiongkok pada 2012, ia selalu hadir dalam pertemuan tahunan BRICS. Posisi China sebagai jangkar ekonomi kelompok, dengan kontribusi sekitar 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) BRICS, membuat absennya Xi dinilai berdampak besar terhadap dinamika forum.
Pemerintah China menyatakan Perdana Menteri Li Qiang akan mewakili Beijing. Meski tidak menyebut alasan spesifik, sejumlah analis menyebut Xi tengah memprioritaskan urusan domestik, mulai dari penyusunan Rencana Lima Tahun ke-15 hingga penguatan ekonomi yang tengah menghadapi tekanan struktural.
"Ketidakhadiran ini bukan berarti Tiongkok melepas BRICS, justru bisa menunjukkan kepercayaan diri bahwa blok ini telah berjalan stabil," ujar Gabriel Huland, pengamat politik internasional dari Universitas Nottingham Ningbo, seperti dikutip CNA, Kamis (3/7).
Baca Juga: Dolar AS Tersingkir, Bank di Amerika Latin Ini Adopsi Sistem Pembayaran China