7 Perguruan Tinggi Suarakan Kolegium Dokter Indonesia Tak Diambil Alih Pemerintah

3 months ago 38

loading...

Dua guru besar FK Unair, Prof Dr dr Djohansjah Marzoeki, SpBP RE (kiri) dan Prof Dr dr David Perdanakusuma, SpBP RE (dua dari kanan). Foto/Masdarul.

SURABAYA - Guru besar dari tujuh Fakultas Kedokteran (FK) di Indonesia melakukan aksi serentak, Kamis (12/6/2025). Bukan dengan demo tapi dengan diskusi atau mini simposium. Salah satunya juga dilakukan para guru besar di FK Universitas Airlangga (Unair).

Para guru besar dan dokter FK Unair berkumpul untuk menyuarakan apa yang menjadi keprihatinan mereka.
Enam perguruan tinggi yang melakukan aksi antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Sumatera Utara (USU).

Baca juga: Kisah Iqbal Rasyid, Anak Buruh Harian Bengkulu yang Tembus Kedokteran UI

Seperti diketahui, saat ini sedang berlangsung gugatan para dokter yang tergabung dalam IDI di Mahkamah Konstitusi (MK). Mereka menggugat UU no 17/2023 tentang Kesehatan. Sudah digelar sembilan lagi sidang dan akan memasuki sidang putusan dalam beberapa hari ke depan.

Dalam gugatan itu, para guru besar itu meminta Kolegium Dokter Indonesia dalam hal ini IDi, tidak diambilalih atau di bawah pemerintah.

Prof Dr dr Djohansjah Marzoeki, salah satu guru besar FK Unair menegaskan kolegium dalam bidang kedokteran itu bukan ranah negara. Dalam bidang kedokteran kata Prof Djohansjah dibagi menjadi dua yakni dari sisi keilmuan dan praktik. Kalau dari sisi keilmuan, diampu oleh kolegium.

Read Entire Article
Prestasi | | | |