Fimela.com, Jakarta Setiap orang tentu ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekitarnya. Namun, tanpa disadari, ada sikap-sikap tertentu yang bisa membuatmu dijauhi, bahkan oleh mereka yang sebelumnya nyaman berada di dekatmu.
Sahabat Fimela, hubungan sosial itu seperti cermin. Apa yang kamu berikan, itulah yang akan kamu dapatkan kembali. Jika lingkunganmu terasa semakin dingin, jika orang-orang yang dulu akrab kini mulai menjaga jarak, mungkin ini saatnya bercermin dan melihat kembali sikap-sikap yang mungkin tidak kamu sadari. Berikut adalah tujuh sikap yang bisa membuat orang lain perlahan menjauh darimu.
1. Selalu Menjadikan Diri Sendiri Pusat Dunia
Ketika setiap percakapan selalu berakhir dengan kisahmu sendiri, dengan pencapaianmu, atau dengan masalah yang hanya kamu anggap penting, orang lain akan merasa kehadiran mereka tidak berarti. Mereka ingin didengar, tetapi kamu terlalu sibuk menceritakan dirimu sendiri. Jika setiap pertemuan terasa seperti sesi monolog daripada diskusi yang seimbang, jangan heran jika mereka perlahan menghindar.
Sahabat Fimela, manusia itu makhluk sosial yang butuh keseimbangan dalam berbicara dan mendengar. Seseorang yang selalu mendominasi pembicaraan tanpa memberi ruang bagi orang lain untuk berbicara akan tampak egois. Sebaliknya, orang yang tahu kapan harus berbicara dan kapan harus mendengar akan lebih disukai dalam lingkaran sosialnya.
Menjadi pusat perhatian memang menyenangkan, tetapi bukan berarti harus membuat orang lain merasa tersisih. Jika kamu ingin tetap memiliki hubungan yang baik, belajarlah untuk lebih banyak bertanya dan lebih banyak mendengarkan. Tunjukkan ketertarikanmu pada kisah mereka, bukan hanya sibuk memamerkan kisahmu sendiri.
2. Mudah Tersinggung dan Selalu Membesar-besarkan Masalah
Ada orang yang selalu merasa menjadi korban dalam setiap situasi. Setiap kata dari orang lain dianggap sebagai serangan pribadi, setiap kritik dianggap sebagai penghinaan. Sahabat Fimela, jika seseorang terus-menerus merasa tersinggung atas hal-hal kecil, orang lain akan merasa harus berjalan di atas pecahan kaca saat berhadapan dengannya. Lambat laun, mereka lebih memilih untuk menghindar.
Tidak semua komentar itu bermaksud buruk. Kadang, kritik justru diberikan karena seseorang peduli padamu. Jika setiap masukan kamu tanggapi dengan defensif dan emosional, orang-orang di sekitarmu akan lelah dan enggan memberikan pendapat jujur lagi. Pada akhirnya, mereka memilih untuk menjauh demi menjaga ketenangan mereka sendiri.
Belajar untuk tidak langsung bereaksi negatif ketika mendengar sesuatu yang tidak sesuai harapan akan membuatmu lebih matang dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap ini juga membantumu menjaga hubungan tetap sehat dan terbuka.
3. Selalu Mengeluh tanpa Mencari Solusi
Ada perbedaan besar antara berbagi keluh kesah dan terus-menerus mengeluh tanpa henti. Jika setiap pertemuan denganmu selalu berisi cerita tentang betapa berat hidupmu, betapa tidak adil dunia ini, dan betapa sulit segalanya tanpa pernah ada upaya mencari solusi, orang-orang akan mulai lelah.
Sahabat Fimela, orang lain juga punya masalah. Jika satu-satunya hal yang mereka dapatkan darimu hanyalah energi negatif, mereka akan memilih untuk menjauh. Hubungan yang sehat seharusnya menjadi tempat berbagi suka dan duka, bukan hanya tempat untuk membebani orang lain dengan keluhan tanpa akhir.
Lebih baik fokus pada bagaimana menemukan solusi atas masalahmu. Dengan begitu, ketika berbicara dengan orang lain, kamu bisa membawa energi yang lebih positif, yang justru akan membuat mereka lebih nyaman berada di dekatmu.
4. Terlalu Banyak Bergosip dan Membicarakan Keburukan Orang Lain
Mungkin awalnya orang-orang akan tertarik mendengar gosip yang kamu bawa. Namun, lama-kelamaan mereka akan sadar bahwa jika kamu bisa membicarakan keburukan orang lain di belakang mereka, maka kamu pun bisa melakukan hal yang sama terhadap mereka. Sahabat Fimela, gosip itu seperti racun yang pelan-pelan menghancurkan kepercayaan.
Orang-orang yang selalu membicarakan keburukan orang lain tanpa alasan yang jelas biasanya akan kehilangan kredibilitas. Teman-temanmu mungkin akan mendengarkan, tetapi mereka tidak akan mempercayaimu sepenuhnya. Mereka akan menjaga jarak karena tidak ingin menjadi korban gosip berikutnya.
Lebih baik fokus pada hal-hal positif dalam percakapan. Jika ingin membicarakan seseorang, pastikan itu dalam konteks yang membangun, bukan sekadar menyebarkan cerita yang bisa merusak reputasi orang lain.
5. Tidak Bisa Menjaga Janji dan Sering Ingkar Komitmen
Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada seseorang yang selalu mengingkari janjinya. Jika kamu sering berkata akan melakukan sesuatu tetapi tidak pernah menepatinya, orang-orang akan kehilangan kepercayaan. Sekali dua kali mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi jika ini menjadi kebiasaan, orang akan berpikir dua kali sebelum mengandalkanmu.
Sahabat Fimela, kepercayaan itu dibangun dari tindakan, bukan sekadar kata-kata. Jika kamu ingin tetap dihargai dan dipercaya, mulailah menepati setiap janji yang telah kamu buat. Jika memang tidak bisa, lebih baik tidak berjanji daripada membuat orang lain kecewa.
Mereka yang selalu bisa diandalkan dalam ucapan dan tindakan akan lebih dihormati dan dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar menghargai mereka.
6. Tidak Pernah Menghargai Usaha Orang Lain
Sikap meremehkan dan menganggap remeh usaha orang lain adalah salah satu cara tercepat untuk dijauhi. Jika setiap pencapaian orang lain selalu kamu bandingkan, jika setiap usaha mereka selalu kamu anggap sepele, lama-kelamaan mereka akan kehilangan semangat untuk berbagi cerita denganmu.
Sahabat Fimela, setiap orang memiliki perjuangan masing-masing. Tidak semua hal harus selalu dibandingkan atau dinilai berdasarkan standar pribadimu. Menghargai usaha sekecil apa pun akan membuat hubunganmu dengan orang lain lebih harmonis dan penuh rasa saling mendukung.
Jika kamu ingin tetap memiliki hubungan yang baik, belajarlah untuk memberi apresiasi. Sering kali, orang hanya butuh didengar dan dihargai, bukan dinilai atau diremehkan.
7. Sering Bersikap Manipulatif untuk Mendapatkan Keuntungan
Tidak ada yang suka merasa dimanfaatkan. Jika kamu sering bersikap manipulatif—berpura-pura peduli hanya demi mendapatkan keuntungan pribadi, orang-orang di sekitarmu akan segera menyadarinya. Mungkin mereka tidak akan langsung menjauh, tetapi lambat laun mereka akan berhati-hati dan menjaga jarak.
Sahabat Fimela, hubungan yang sehat dibangun atas dasar kejujuran dan ketulusan. Jika kamu ingin dihargai dan dipercaya, pastikan niatmu dalam menjalin hubungan benar-benar tulus, bukan hanya sekadar memanfaatkan orang lain.
Lebih baik membangun hubungan yang didasari rasa saling menghormati daripada hanya berfokus pada apa yang bisa kamu dapatkan dari orang lain. Dengan begitu, kamu akan dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar tulus dan peduli padamu.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.