Fimela.com, Jakarta Dilansir dari headspace.com, flow state, yang dipopulerkan oleh psikolog positif Mihaly Csikszentmihalyi dan Jeanne Nakamura, menggambarkan suatu perasaan ketika dalam kondisi yang tepat, seseorang menjadi sepenuhnya tenggelam dalam apa pun yang sedang dikerjakannya.
“Ada fokus yang ketika menjadi intens, akan mengarah pada rasa ekstasi, rasa kejelasan: ketika mengalami ini seseorang akan tahu persis apa yang ingin dilakukannya dari satu momen ke momen berikutnya; serta mendapatkan umpan balik secara langsung,” kata Csikszentmihalyi dalam sebuah acara TED Talk pada tahun 2004. Csikszentmihalyi dan Nakamura dapat mencapai kesimpulan ini berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan berbagai orang yang sangat berprestasi dan telah mencapai aktualisasi diri, termasuk pendaki gunung, pemain catur, ahli bedah, dan penari balet.
Ketika seseorang memberikan perhatian penuh pada suatu aktivitas atau tugas yang sangat disukainya, berfokus hanya pada hal itu, dan benar-benar tenggelam di dalamnya, orang tersebut mungkin menciptakan kondisi yang diperlukan untuk mengalami flow state. Keributan dalam pikiran yang biasanya mengganggu mulai memudar dan menempatkannya dalam zona tanpa distraksi. Perasaan yang biasanya menguasai diri dalam kondisi normal (seperti rasa malu, lapar, lelah, atau rasa sakit) menghilang, dan yang terpenting hanyalah dedikasi terhadap pekerjaan atau keahlian yang ada.
Flow state mental biasanya lebih jarang terjadi saat periode relaksasi dan lebih sering muncul selama aktivitas yang menantang dan melibatkan diri secara penuh. Menurut Csikszentmihalyi, “Momen terbaik dalam hidup kita bukanlah saat-saat yang pasif, reseptif, atau santai… momen terbaik biasanya terjadi jika tubuh atau pikiran seseorang didorong hingga batas maksimalnya dalam upaya sukarela untuk mencapai sesuatu yang sulit dan berharga”. Oleh karena itu, keterlibatan dan konsentrasi menjadi kunci untuk mencapai flow state.
Menurut Csikszentmihalyi, pikiran manusia dapat memproses hingga 120 bit informasi per detik. Ketika kita menantang diri kita sendiri dengan sebuah tugas, pikiran kita mencapai kapasitas penuhnya. Jika aktivitas yang dilakukan adalah sesuatu yang kita nikmati dan kita kuasai, maka kita dapat mencapai flow state mental — hal ini dapat membuat kita merasa ekstasi, termotivasi, dan terpenuhi.
Ciri-ciri Seseorang sedang Berada dalam Flow State
1. Sepenuhnya Terlibat dalam Apa yang Sedang Dikerjakan
Flow state dicirikan oleh keterlibatan penuh dalam aktivitas yang sedang dilakukan. Saat berada dalam kondisi ini, fokus seseorang sepenuhnya tercurah pada tugas tersebut, tanpa terganggu oleh pikiran lain. Orang tersebut akan menjadi sangat terhubung dengan pekerjaan atau aktivitas, sehingga gangguan eksternal pun terasa tidak signifikan. Konsentrasi ini menciptakan efisiensi dan produktivitas yang luar biasa.
2. Rasa Ekstasi
Saat dalam flow state, seseorang akan merasa seolah-olah keluar dari realitas sehari-hari. Ini bukan hanya soal bekerja dengan baik, tetapi juga tentang merasakan kebahagiaan mendalam yang datang dari keterlibatan total. Flow state memberikan perasaan ringan dan bebas dari beban, seperti menemukan dunia lain di mana hanya aktivitas dan diri yang eksis.
3. Kejelasan Batin yang Besar
Dalam flow state, seseorang memiliki pemahaman yang tajam tentang apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Setiap langkah terasa jelas, dan ia dapat mengevaluasi seberapa baik kinerjanya tanpa memerlukan arahan eksternal. Kejelasan ini membantu menjaga alur kerja tetap lancar dan terarah serta menciptakan pengalaman yang sangat memuaskan.
4. Menyadari Bahwa Suatu Aktivitas Dapat Dilakukan
Flow state muncul ketika ada keseimbangan antara tantangan dan keterampilan. Seseorang akan merasa yakin bahwa keterampilan yang dimiliki cukup untuk menghadapi tugas tersebut. Ini menciptakan rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan untuk tetap fokus, tanpa merasa kewalahan atau bosan.
5. Rasa Ketenangan
Dalam flow state, kekhawatiran tentang diri sendiri, seperti rasa malu atau keraguan diri, akan menghilang. Pikiran terbebas dari gangguan internal dan memungkinkan seseorang untuk tumbuh melampaui batasan ego. Kondisi ini memberikan rasa kedamaian yang mendalam, meskipun sedang melakukan tugas yang menantang.
6. Lupa Akan Waktu
Ketika berada dalam flow state, seseorang akan begitu terfokus pada aktivitas yang dijalaninya sehingga pikirannya akan waktu terasa memudar. Beberapa jam dapat terasa seperti beberapa menit. Ini adalah tanda bahwa seseorang benar-benar tenggelam dalam pengalaman tersebut, tanpa memikirkan apa yang terjadi di luar dirinya.
7. Motivasi Intrinsik
Flow state muncul dari motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri. Aktivitas yang dilakukan menjadi tujuannya sendiri, bukan sekadar sarana untuk mencapai hasil. Seseorang akan merasa puas hanya dengan melakukan aktivitas itu, karena pengalaman flow itu sendiri adalah hadiah yang paling berharga. Kondisi ini menunjukkan bagaimana flow state mampu mengubah cara seseorang dalam bekerja, belajar, atau menikmati hobi menjadi pengalaman yang penuh makna dan kepuasan.
Flow state adalah pengalaman mendalam yang mampu mengubah cara seseorang dalam berinteraksi dengan tugas-tugas harian, tantangan, atau bahkan hobi yang dicintai. Dengan memahami tanda-tandanya dan menciptakan kondisi yang mendukung, kita dapat lebih sering memasuki keadaan ini dan merasakan manfaatnya. Tidak hanya produktivitas yang meningkat, tetapi juga rasa bahagia, puas, dan terpenuhi secara emosional.
Seperti yang dikatakan Mihaly Csikszentmihalyi, momen terbaik dalam hidup sering kali muncul ketika kita mendorong tubuh dan pikiran melampaui batasan, untuk mencapai sesuatu yang sulit, tetapi berharga. Jadi, temukan aktivitas yang membuatmu merasa hidup, tantang dirimu, dan biarkan dirimu tenggelam dalam arus flow state. Siapa tahu, di sana bisa ditemukan versi terbaik dari dirimu sendiri.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.